Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Pragmatical Idealism

Let's talk about coffee..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fiksiologi Kopi dalam Fisiologi Kehidupan (Ngopio, lek. Urip Mung Sepisan)

9 November 2021   11:20 Diperbarui: 9 November 2021   11:29 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ngopio Lek, urip mung sepisan..

Di pendopo Astina, tampak bagong sedang termenung, entah apa yang tengah dia pikirkan pastinya bukan karena semalam kalah botoh togel. Wajahnya seakan kosong tanpa mood samasekali, dan kakinya yang cekak sesekali mengusek-usek tanah yang dipijaknya. Sementara Romo Semar terlihat sedang khusyu' dengan peralatan lintingan tembakau pemberian junjungannya ; Prabu Puntadewa. Membolak-balik alat tersebut sambil memasang raut wajah serius.

"iki piye carane yo, Gong.." (ini gimana caranya ya, Gong) tanya Semar pada anaknya tanpa menoleh ke arah Bagong dan tetap meneliti mainan barunya itu.

(bunyi jangkrik.....)

Semar yang merasa tidak direspon kemudian mengalihkan perhatian dan pandangannya ke anak ketiganya itu.

"Gong. Bagong...!" panggilnya.

 "eh..! dalem romo.." sahut Bagong gelagapan karena kaget. Dari ketiga anaknya, hanya Bagong lah yang selalu berkrama-inggil kepada ayahnya, tidak seperti Gareng maupun Petruk.

"kowe kui kenek opo lek.. koyok wong ora duwe cita-cita.." (kamu itu kenapa, nak.. seperti orang yang tidak punya cita-cita) kata Semar.

Bagong cengengesan.

"nganu Mo.." Bagong masih cengengesan. "nganu..." sekarang Bagong justru kebingungan atas pertanyaan romonya.

"hadehhh... gagal fokus awakmu Gong" (gagal fokus kamu Gong) ujar Semar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun