Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Pragmatical Idealism

Let's talk about coffee..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kopi Lanang (Peaberry Coffee)

3 November 2021   00:25 Diperbarui: 3 November 2021   00:40 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

KOPI LANANG (PEABERRY COFFEE)

Kopi lanang, untuk sebagian kalangan para penikmat kopi, kopi lanang dianggap istimewa karena secara fisik mereka lain daripada bentuk biji kopi pada umumnya. Bahkan ada juga yang menganggap kopi ini memiliki khasiat tertentu. Memiliki bentuk biji yang hampir membulat utuh adalah ciri dari kopi ini, sehingga menjadikan kopi ini menyandang predikat kopi langka.

Kendati demikian, hanya karena fisiknya yang tidak normal, kopi lanang tidak serta merta menjadi cacat ataupun tak layak konsumsi. Dan justru dari 'ke-abnormalan-nya' ini, kopi lanang justru memiliki kepuasan dan keistimewaan tersendiri untuk dikonsumsi.

Lalu apa yang menjadikan mereka (kopi lanang) memiliki bentuk yang tidak lazim seperti kopi pada umumnya? Menurut Litbang Kementrian Pertanian, bentuk aneh dari kopi ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah ;

  • Proses penyerbukan putik yang tidak sempurna. Hal ini biasanya disebabkan oleh binatang ataupun angin.
  • Terjadi kesalahan nutrisi atau tidak meratanya penyebaran zat makanan pada saat pembuahan.
  • Usia tanaman/pohon yang sudah berada di atas 10 tahun, sehingga tanaman mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan proses penyerbukan yang sempurna.
  • Kelainan gen pada tanaman kopi itu sendiri.

Dalam sekali panen, kopi ini hanya memiliki jumlah paling banyak 10% dari seluruh kuota biji. Biji kopi ini mulai dapat dikenali pada saat pemetikan, kemudian diteruskan pada saat proses sortasi biji (green bean). Proses sortir inilah yang kemudian menjadikan harga kopi ini sedikit lebih mahal dari kopi normal, baik kopi lanang arabika maupun robusta.

Hingga saat ini, telah diketahui jika kopi lanang merupakan kopi dari hasil proses alami dan bukan rekayasa tanaman. Jadi jangan terfikir jika kopi ini adalah kopi yang berasal dari varietas atau jenis kopi lain. Karena baik arabika maupun robusta, kemungkinan memiliki kandungan kopi lanang ini selalu ada.

Harga? Harga kopi lanang tentu saja mengikuti jenis kopi indukannya. Kopi lanang dari varietas arabika bisa lebih mahal dari harga kopi arabika dengan fisik arabika yang normal. Bahkan, kopi lanang dari varietas robusta bisa hampir sama dengan harga kopi arabika dengan bentuk normal. Hal ini disebabkan kopi lanang memerlukan sortasi khusus dan lebih detail.

Bagaimana dengan kualitas? Kopi lanang oleh sebagian orang dianggap memiliki rasa dan aroma yang lebih spesial dari kopi biasa, walaupun hal ini tentu saja akan dikembalikan lagi ke masing-masing selera penikmatnya. Kopi lanang juga dianggap dan dipercaya dapat meningkatkan vitalitas pria oleh sebagian penikmat kopi. 

Tapi terkait hal ini, tidak atau belum adanya riset mendalam mengenai khasiat yang satu ini menyebabkan gambaran tersebut menjadi sebuah mitos di kalangan pecinta kopi. Karena pada dasarnya kopi lanang hanyalah kopi yang mengalami kelainan pada proses penyerbukan. Lalu bagaimana dengan anda? Sudahkah mencobanya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun