Ada perbedaan mendasar antara generasi tua yaitu baby boomers, generasi X dan generasi Y atau lebih dikenal sebagai generasi Millenials dan generasi yan lebih muda yaitu generasi Z.
Generasi baby bommers dan generasi X punya satu tipe yaitu generasi digital igrant yang mengenal digital ketika dia sudah remaja bahkan dewasa. Generasi menekankan pada komunikasi face to face. Sebagian hidup mereka mengandalkan ingatan dan akhirnya menyesuaikan diri dengan ritme digital.
Sedangkan generasi yang lebih muda yaitu Millenials dan Z memang lahir situasi digital, artinya dipenuhi dengan barang digital dan mereka tumbuh dengan hal itu. Sehingga pertemanan face to face yang menjadi basis boomers dan X menjadi barang yang agak asing bagi mereka. Mereka lebih nyaman dengan teknologi komunikasi dan informasi. Mereka jarang punya ikatan emosional yang dalam terhadap pribadi lainnya. Ikatan emosional mereka adalah teknologi.
Bergesernya rasa empati rupanya menjadi celah bagi ideologi seperti ideologi trans nasional untuk masuk ke ruang  ideologis para pemuda. Mereka melihat bahwa ideologi trans dirasa lebih cemerlang , murni dan itu memukau mereka sebagai umat beragama.
Kita bisa melihat ini pada wanita yang menyerang Markas Besar Kepolisian (Mabes Polri) beberapa tahun lalu dengan senjata airsoftgun. Polisi menemukan surat wasiat di kamar pelaku yang mengemukakan pandangannya terhadap lingkungannya. Seperti melarang keluarganya memakai jasa bank karena dianggap memakan uang riba, melarang ibunya bersosialisasi dengan lingkungannya yang aktif di dasa wisma (dama) dsb. Secara ideologi, sang wanita muda ini agaknya sudah terpengaruh ideologi tansnasional, dilihat dari perilakunya yang tidak pernah berkomunikasi dengan tetangga dan lain-lain.
Marilah kita semua memperbaiki itu semua. Mungkin kepada generasi millenial kita harus menyamakan presepsi berkenaan dengan ideologi yang dibawa melalui teknologi infomasi. Mana ideologi yang cocok dengan kita dan sejalan, mana yang tidak. Jangan mudah terpukau dengan ideologi yang seakan murni, namun ternyata memberi pengaruh yang tidak baik sperti kasus wanita penyerang Mabes Polri itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H