Mohon tunggu...
Agung Wasita
Agung Wasita Mohon Tunggu... Administrasi - pegawai swasta

pegawai swasta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Generasi Kece, Generasi Perdamaian

2 Mei 2018   19:58 Diperbarui: 2 Mei 2018   20:14 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Perdamaian mungkin terdengar sederhana - satu kata yang indah - tetapi membutuhkan segala hal yang kita miliki, setiap kualitas, setiap kekuatan, setiap mimpi, dan setiap cita-cita yang tinggi,".  Ya, walau katanya sederhana namun membutuhkan upaya sungguh-sungguh untuk mewujudkannya. Sebuah perdamaian merupakan suatu hal yang didambakan, terutama bagi yang didalamnya kaya akan perbedaan, seperti bangsa Indonesia.

Sudah menjadi tugas seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan perdamaian. Setiap generasi dituntut untuk ikut berperan sesuai dengan kemampuannya. Mulai dari generasi Baby Boomers, X, Y, Z, hingga Alpha. 

Namun dari semua tingkatan generasi itu, generasi Y dan Z memiliki peran yang cukup besar karena merekalah pengguna aktif tekhnologi digital. Kehidupan kita saat ini cenderung mengikuti apa yang sedang booming di ruang maya. Berdasarkan laporan  Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII) pada tahun 2017, pengguna tertinggi adalah usia 19 hingga 34 tahun dengan presentase 49,52 persen. Kemudian 16,68 persen berasal dari remaja usia 13 hingga 18 tahun.

Telah kita pahami bersama bahwa saat ini 'amunisi' musuh lebih banyak berupa penanaman ideologi. Berbagai ancaman yang akan melepas simpul perdamaian banyak disebar diruang maya. Seperti, berita hoax, ujaran kebencian, provokasi, penanam paham radikalisme secara terselubung maupun terang-terangan. 

Mengkhawatirkannya, pihak musuh menyasar kalangan muda sebagai target yang potensial. Menyadari kondisi ini pendekatan secara halus dirasa paling efektif untuk mencegah bahkan mengatasi. Bagaaimana bentuk soft approach tersebut? Jawabannya dengan bergeraknya generasi Y dan Z.

Generasi Y dan Z adalah generasi Kece (Catchy). Melalui penampilannya mereka mudah sekali menarik perhatian. Mereka memiliki modal inovasi dan kreasi, serta keinginan diakui. 

Dengan cirinya yang gandrung terhadap tekhnologi digital, generasi Y dan Z harus berperan aktif sebagai agen perdamaian. Bagaimana caranya? Tentu berawal dari bantuan generasi diatasnya, mereka mendapatkan pemahaman pentingnya perdamaian,  bahayanya paham radikalisme.

 Selanjutnya dengan penuh kreatif dan rutin generasi Y dan Z membuat quote atau video yang menyebarkan cinta-kasih, perdamaian, anti radikalisme di media sosial. Membuat film pendek tentang pentingnya menjaga perdamaian, sebisa mungkin membuatnya viral. 

Dapat pula membuat komunitas kece yang visinya menciptakan perdamaian. Pada intinya generasi Y dan Z harus menularkan pemahaman bahwa generasi yang kece adalah mereka yang menjadi agen perdamaian.

Jika generasi Y dan Z mau bergerak aktif di social media, maka semangat perdamaian akan menjadi topik utama yang akan jadi pembahasan dan selanjutnya secara alami dapat tertanam kuat dalam kehidupan berbangsa serta bernegara di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun