Begawan pemasaran Indonesia, Hermawan Kartajaya (http://fajar.co.id/)
Samasekali tidak menduga apabila Hermawan Kartajaya ternyata adalah salah satu anggota Komite Perbankan Syariah, walaupun sebelumnya saya mengutip teori beliau dalam tulisan tentang Kreativitas Perbankan Syariah. Selama ini pengetahuan saya hanya sebatas kepakarannya di bidang pemasaran. Markplus, konsultan pemasaran yang didirikan beliau tahun 1990, belum lama ini memberikan penghargaan kepada Kompasiana. Komite tersebut bertugas untuk mengimplementasikan fatwa MUI tentang perbankan syariah ke dalam peraturan Bank Indonesia dan membantu pengembangan industrinya. Masa jabatan komite ini berakhir tahun 2010 ini, dari tahun 2008, namun hingga saat ini belum ada kabar pergantian kepengurusan. Mungkinkah akan terjadi dalam beberapa hari ini menjelang 1 Januari tiba ataukah diperpanjang? Kita tunggu saja. Komite Perbankan Syariah memiliki 11 anggota, selain Pak Hermawan yaitu:
1. KH. Ma'ruf Amin (pakar bidang syariah),
2. Dr.Alwi Sihab (pakar hubungan internasional dan Timur Tengah),
3. Prof. Dr. Nazaruddin Umar (pakar pemikiran Islam),
4. Yuslam Fauzi, SE, MBA (praktisi dan pakar Perbankan Syariah),
5. Dr. M. Syafii Antonio (pakar bisnis syariah),
6. Prof. Erman Rajagukguk, SH, LL.M, Ph.D (pakar dan praktisi hukum keu. syariah)
7. Ir. Iman Sugema, Mec, Ph.D (pakar dan pengamat ekonomi),
8. Ir. M. Syakir Sula, AAIJ, FIIS (pakar asuransi/ekonomi syariah),
9. Ramzi A. Zuhdi, (Direktur Direktorat Perbankan Syariah, Bank Indonesia),
10. Eddy Sulaeman Yusuf (Direktur Direktorat Pengelolaan Moneter, BI).
(beribu maaf apabila tidak ada keterwakilan kaum hawa di sini, bukan saya yang menyusunnya). Di antara kolega di atas, ada yang saya kenal tulisannya, yaitu Ramzi Ahmad Zuhdi, menulis iB (ai-Bi) Melaju Dengan Strategi Baru. Saya mengingat tulisan ini karena bingung. Dalam tulisan tersebut  ada ditulis tentang 6 program strategis perbankan syariah untuk mengekspansi pasar. Namun dalam penjelasannya, Pak Ramzi hanya menyebut 5, yaitu: 1. Pencitraan baru. 2. Pengembangan segmen pasar. 3. Pengembangan produk. 4. Peningkatan pelayanan. 5. Komunikasi yang universal dan terbuka. Bersamaan dengan artikel tersebut, 19 Agustus 2009,  Pak Hermawan juga mempublishiB ( ai-Bi) : Gaya Hidup Baru Dalam Berbanking. Tema yang menjadi bahan tulisan yaitu seputar positioning yang menjadi ciri khas perbankan syariah sebagai sebuah brand. Dalam tulisan ini muncul penjelasan istilah iB: beyond banking, perbankan syariah bukan sekedar bank.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H