Kasus tewasnya Brigadir J yang melibatkan Irjen Pol. Ferdy Sambo dan ajudannya bergulir semakin jauh. Fase saat ini sampai episode Menkopolhukam Mahfud MD ke DPR dan pemeriksaan pejabat Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi (Kompas.com, 22/8/2022). Kemudian ada pula semacam spin off --yang tak kalah serius-- yaitu pemberantasan judi online di sejumlah provinsi.
Hampir satu bulan setengah dan kita melihat perkembangan kasus yang terjadi di Duren Tiga ini  tampak berjalan secara bertahap. Ibarat makan bubur panas. Atau mungkin lebih cocok seperti menggoreng kerupuk; dicicil sedikit-sedikit, biarkan satu mengembang sempurna sebelum masuk giliran berikutnya.
Ingat terkait penetapan 5 tersangkanya, tidak bersamaan. Mulai Brigadir E, kemudian Bripka RR, KM, Sambo sendiri. Terakhir baru PC, istri Sambo, yang sebelumnya didahului drama pengajuan perlindungan saksi ke LPSK.
Demikian pula dengan temuan dan fakta yang terungkap beserta jaringan pendukung yang membantu. Di dalam internal Polri tercatat 64 personil diperiksa hingga ada pembagian 3 klaster berdasarkan berat ringannya keterlibatan.
Bagaimana perkembangan selanjutnya? Dan apa kepentingan kita mengawal kasus ini?
Pertanyaan yang kedua penting untuk dijawab karena terkait skala besar potensi dampak. Polri adalah salah satu lembaga yang sangat powerful sebagai kekuatan bersenjata di republik ini. Selain TNI.
Abuse of power kekuatan bersenjata, apalagi di tingkat elit Mabes Polri adalah kejahatan yang luar biasa. Jaringan strukturalnya bisa menjalar vertikal-horizontal seperti yang terungkap berupa keterlibatan puluhan personil dari perwira tinggi sampai tamtama. Jauh berbeda jika kasus penembakan Brigadir J ini hanya --katakanlah-- korban pembegalan atau karena adu tembak seperti skenario palsu yang sudah terungkap.
Lantas ada rumor --dalam spill diagram konsorsium 303 yang sedang dibahas di DPR-- ambisi Sambo mengincar jabatan Kapolri dan mencari dukungan capres potensial dalam Pemilu 2024 (Tribunnews.com, 22/8/2022). Hal itu menunjukkan konteks yang meluas karena sudah merambah ke  ranah politik.Â
Apa yang berpotensi terjadi jika hal itu terwujud bisa kita lihat bocorannya lewat kasus saat ini. Oleh karena itu perlu juga ditelisik apa dan bagaimana catatan-catatan yang terjadi sebelumnya.