Aparat kepolisian berhasil menyikat 4 sindikat judi online. Pertama di Tangerang, 23 Juli 2022. Lalu kedua di Medan, 9 Agustus. Berikutnya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta, 12 Agustus. Dan yang terkini di Kuta Bali, 14 Agustus kemarin.
Terkait kasus tewasnya Brigadir J yang menyeret mantan Kadiv Propam Fredy Sambo menjadi tersangka, banyak rumor beredar. Salah satunya yaitu berkaitan dengan judi online. Di media sosial mudah sekali hal kita jumpai. Begitu juga di media mainstream yaitu di kolom komentar atau di media online yang kecil-kecil.
Kuasa hukum Brigadir J yaitu Kamaruddin Simanjuntak termasuk yang memperoleh kabar tentang kaitan judi online ini. Tetapi ia mengatakan bahwa hal itu merupakan tugas polisi untuk menyelesaikannya (Batamnow.com, 10/8/2022).
Penelusuran media menunjukkan bahwa pemberantasan judi online terjadi juga sebelum kasus penembakan Brigadir J terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa rumor di atas sulit terbukti.
Seperti yang kita tahu, Brigadir J tewas ditembak pada tanggal 8 Juli 2022. Tetapi kematian ajudan Ferdy Sambo ini diumumkan baru 3 hari kemudian.
Pada saat diumumkan tanggal 11 Juli 2022, pelaku penembakan yang disampaikan pihak Kepolisian yaitu Bharada E, ajudan sambo juga. Ia ditetapkan menjadi tersangka pada 3 Agustus atau hampir sebulan kemudian. Setelah Mabes Polri membentuk Timsus, diketahui bahwa menjadi pelaku utama adalah Ferdy Sambo yaitu yang merencanakan dan menyuruh Bharada E untuk menembak. Ferdy Sambo ditetapkan menjadi tersangka tanggal 9 Agustus 2022.
Kembali kepada rentetan penggerebekan judi online.
Penggerebekan pertama --akhir-akhir ini-- yaitu yang terjadi di Tangerang Banten pada tanggal 23 Juli 2022 (detik.com, 26 Juli 2022). Sebuah gedung berlantai 3 yang menjadi kantor judi online di Tangerang digeruduk Tim Cybercrime  Polda Lampung. Saat itu aparat berhasil menangkap 27 karyawan beserta barang bukti berupa komputer, handphone, dan router.
Termasuk yang ditangkap yaitu admin dan 2 selebgram sekaligus youtuber dengan jutaan subscriber. Keduanya yaitu AB yang diciduk di Lampung 13 Juli dan IA yang ditangkap di Semarang tanggal 20 Juli. Tugas selebgram itu adalah untuk mencari afiliator atau pemain.
Penggerebekan kedua di Medan terjadi tanggal 9 Agustus 2022 (Kompas.com, 9/8/2022).
Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak memimpin langsung operasi yang terjadi di sebuah perumahan elit Percut Sei Tuan. Pusat operator judi berkedok warung kuliner ini disebutkan yang terbesar di Sumut dan mengelola 3 situs yaitu LEBAH4D, DEWAJUDI4D, dan LARIS4D.
Operasi yang ketiga terjadi 12 Agustus 2022 di Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Tim siber Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti dan menangkap 78 pelaku (Tribunnews.com, 14/8/2022).
Security kompleks rumah-kantor yang bertugas mengatakan bahwa penggerebekan itu yang kedua. Empat hari sebelumnya lokasi didatangi aparat. Satpam mengaku tidak tahu dan tidak mengenal mereka yang diciduk polisi.
Kemudian yang keempat terjadi di sebuah hotel Jalan Kartika Plaza Kuta, Bali, tanggal 13 Agustus 2022. Dalam kesempatan itu aparat hanya bisa mengamankan sejumlah barang bukti karena para pelaku berhasil  kabur meninggalkan KTP. Barang buki yang disita berupa puluhan komputer, HP, Router wifi, HT dan puluhan SIM Card.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas mengatakan bahwa pihaknya menerima pengaduan dari pengelola hotel. Praktik judi online itu sendiri disebutkan sudah berlangsung beberapa minggu (Detik.com, 14/8/2022).
Apakah rentetan penggerebekan judi online ini akan berlanjut atau tidak tentunya hanya dapat kita ikuti dari media. Dari lokasi kantor sindikat yang eksklusif dan tersamar, sulit bagi warga untuk mengetahui dan apalagi melaporkan aktivitas judi online.
Lalu, bagaimanakah dengan penindakan yang dilakukan aparat terhadap judi online sebelum terjadi kasus penembakan Brigadir J? Untuk mengetahui hal ini kita bisa menelusurinya juga lewat catatan media.
Tanggal 15 Desember 2021, Polda Jateng mengungkap judi online di Sukoharjo. Saat itu tertangkap 3 pelaku di sebuah rumah di kawasan Baki, Sukoharjo (Sindonews.com, 17/12/2021).
Sebelumnya yaitu tanggal 16 Oktober 2021, Polda Riau berhasil menangkap 59 sindikat judi online di Riau. Saat itu aparat menangkap juga FR yang memiliki dua situs judi online dan ia mengirim 5000 nomor ponsel per hari kepada karyawannya. Nomor-nomor itu kemudian akan dihubungi untuk dirayu dan diajak ikut bermain (Kompas.com, 20/10/2021).
Kemudian 9 Juli 2020, Polresta Barelang menangkap pemilik dan operator judi online di Batam. Omzet harian yang dikelola mencapai ratusan juta per hari. Penggerebekan dilakukan di sebuah perumahan di Oriza Garden setelah sebelumnya petugas melakukan penyamaran dengan cara ikut bermain di situs yang dikelola pelaku (Suryayogya.com, 10/7/2020).
Bisa dikatakan bahwa sebelum penindakan judi online sudah dilakukan aparat sebelum kasus yang melibatkan Ferdy Sambo terjadi. Hal ini membuktikan bahwa rumor yang mengaitkannya dengan judi online tidak terbukti.
Memang sulit lagi mengetahui siapa bandar besar yang mendanai judi online beromzet besar tersebut, juga pihak yang menjadi bekingnya. Apakah ada oknum aparat terlibat hanya bisa terbukti setelah penyidikan oleh aparat sendiri tuntas dilakukan.
Seperti pinjol ilegal dan investasi bodong, judi online termasuk penyakit masyarakat yang sangat merugikan. Mekanismenya memang sudah dirancang sedemikian rupa untuk menjerat mangsa dan menguras duit pemain. Bagaimanapun kabar disikatnya 4 pusat judi online dalam beberapa minggu ini sangat melegakan. Semoga pula bandar besar dan beking di belakang layar dapat segera terungkap.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H