Untuk mengakomodasi dinamika tersebut, pemerintah telah menentukan 7 komponen ekosistem untuk mempercepat transisi ekonomi berkelanjutan, yaitu:
- kebijakan,
- produk,
- infrastruktur pasar,
- koordinasi kementerian/lembaga,
- dukungan non-pemerintah,
- sumber daya manusia,
- kepedulian (awareness).
Sebagai sebuah ekosistem terpadu, 7 komponen tersebut selayaknya mampu berfungsi secara sinergis. Jika mengacu pada dokumen Taksonomi Hijau versi rintisan, masih banyak penyempurnaan diperlukan.
Dari segi jumlah, Â sektor/subsektor yang bisa dipetakan yaitu sebanyak 919 KBLI dari 2.733 yang sudah dikaji plus 198 usulan baru. Penambahan dan pengurangan serta koreksi masih bisa terjadi. Inovasi-inovasi teknik baru bisa saja mengubah peta kriteria dan kategori aktivitas ekonomi yang ada.
Secara positif hal ini berarti peluang untuk menemukan lebih banyak formula atau temuan produk atau proses yang ramah lingkungan. Tidak berlebihan jika pemerintah dalam hal ini diharapkan memberi stimulus kepada masyarakat agar bisa berkontribusi. Demikian pula dengan peran serta akademisi dan lembaga-lembaga penelitian yang ada.
Taksonomi Hijau yang matang pada masa yang akan datang diharapkan mampu menggerakkan seluruh komponen bangsa dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim; sesuai kapasitas masing-masing.***
Pranala luar:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H