Perselisihan antar pemain Prancis terungkap ke media pasca kekalahan dari Swiss di babak 16 besar. Akun twitter @GFFN Get French Football News salah satunya yang menguak hal itu.
Sebelum tendangan penalti Kylian Mbappe ditepis Yann Sommer, beberapa pemain Prancis dikabarkan sempat memanas dan saling menyalahkan satu sama lain. Pogba ribut dengan Rabiot; Varane mengkritik permainan Pavard. Hal itu justru terjadi pada saat-saat kritis sebelum drama adu penalti.
Selain kurang solid di lapangan, faktor motivasi juga tampaknya menjadi persoalan di antara para pemain Les Bleus.
Top 5 pencetak gol terbanyak salah satunya memang pemain Prancis yaitu Karim Benzema dengan torehan total 4 gol. Di atasnya ada Cristiano Ronaldo yang mencetak 5 gol dan Patrik Schick 4 gol (Benzema-Schick selisih 24 menit).
Di luar top scorer, tak ada nama Prancis yang masuk daftar pemuncak dalam beberapa penilaian UEFA. Kategorinya antara lain pemain terbaik, star of the match, jumlah assist, hingga akurasi operan.
Benzema bahkan tak masuk 10 pemain terbaik di mana CR7 menduduki urutan pertama dan Patrik Schick di urutan kedua. Ujung tombak Prancis itu berada di ranking 13.
Dengan kondisi seperti itu wajar jika Prancis kurang optimal mengelola sumber daya. Mentereng di media tetapi keropos di dalam. Keadaan tersebut memungkinkan Swiss melakukan serangan balasan dan mempertahankan hasil seri 3-3 hingga babak perpanjangan waktu.
Dalam laga melawan Kroasia terlihat Spanyol cukup solid memanfaatkan extra time 2x15 menit dengan sebaik-baiknya. Meski Kroasia berhasil memaksa seri dalam waktu normal tetapi Spanyol kompak tak lagi memberi peluang. Kesalahan ditebus cepat dengan hasil akhir 5-3.
Di luar kekompakkan itu, Spanyol jelas punya track record lebih baik dibanding Swiss.