Sama-sama Unggul Lebih Dulu 3-1, Spanyol Aman tetapi Prancis Bernasib Tragis

Menakjubkan. Hasil laga 16 besar semalam sungguh luar biasa. Spanyol harus mati-matian dulu menghajar Kroasia 5-2 sebelum lanjut perempat-final . Sementara Prancis terpaksa pulang gasik setelah adu penalti 4-5 lawan Swiss.

Spanyol dan Prancis adalah dua dari segelintir oligarki timnas Euro 2020. Mereka dijagokan dengan ratio sekitar 84:16 untuk Prancis vs Swiss; dan 55:45 untuk Spanyol vs Kroasia. Mestinya Prancis bisa menang mudah, tetapi nasib ternyata berkata lain.

Prancis dan Spanyol unggul kualitas

Masing-masing profil menurut FIFA dan prediksi The Analyst juga sebangun, ditinjau dari segi hierarki berdasarkan akumulasi catatan amal di lapangan.

Prancis ranking 1 menurut The Analyst dengan peluang 20,5% akan berhasil menjuarai Euro kali ini. Adapun peringkat FIFA Prancis yaitu nomor 2.

Spanyol memperoleh peluang  11,3% dapat menjuarai Euro yaitu posisi ketiga setelah Prancis dan Belgia. Sementara FIFA mencatat tim matador berada di urutan 6 kasta timnas bola seluruh dunia.

Lawan masing-masing yaitu Swiss dan Kroasia secara kualitas jelas terpaut beberapa undakan di bawah. FIFA membukukan posisi  13 dan 14 bagi mereka. Sementara itu kemungkinan menjuarai Euro 2020 yaitu sebesar 2,3%  untuk Swiss dan 1,0% untuk Kroasia.

Peluang timnas masing-masing negara menjuarai Euro 2020 menurut The Analyst (theanalyst.com).

Fakta menarik lainnya dari laga yang baru saja kelar yaitu Prancis dan Spanyol sebenarnya sudah unggul 3-1 hingga penghujung babak kedua pertandingan. Kemenangan sudah di depan mata. Tiket perempat final sudah nyaris masuk saku.

Namun kemudian perlawanan sengit Swiss dan Kroasia memaksa perpanjangan waktu diberlakukan. Swiss bahkan mampu menekan lebih jauh hingga akhirnya Prancis dipaksa adu tendangan 12 pas dari titik putih.

Spanyol anggap Kroasia berbahaya

Pelatih Timnas Spanyol, Luis Enrique (the18.com).

Spanyol  kebobolan menit ke-20 setelah  blunder kiper Unai Simon. Berada pada posisi aman seharusnya Unai mampu mengelola bola backpass yang ditendang Pedri. Lengah sedikit akhirnya bola tergelincir masuk gawang.