Di sekolah kadang tokoh sejarah jadi bulan-bulanan omelan siswa. Coba itu Diponegoro tidak berperang dengan Belanda pasti ceritanya tak jadi bahan ulangan. Yang nasionalis mengumpat Belanda, ngapain juga jauh-jauh datang ke mari. Gara-gara Belanda kelayapan akhirnya jadi banyak perang dan buku sejarah jadi tebal.
Gerundelan orang republik melanda juga pelajaran eksak.
Pythagoras kena gibah karena terlalu iseng bikin rumus-rumus. Ujung-ujungnya anak sekolah yang repot karena harus mencari panjang sisi segitiga. Lalu Newton itu kerja sebenarnya apa sih? Kok sempat-sempatnya punya waktu mikirin buah apel jatuh. Newton yang malang juga sering  diledek karena di antara para ilmuwan menurut siswa dialah yang paling kebanyakan gaya.
Guyonan-guyonan konyol overthinking yang overdosis itu berkhasiat membunuh suntuk kala siang-siang harus mendadak ulangan. Dikasih tahu saja gak siap, apalagi dadakan. Cuma tahu yang selalu siap ulangan dadakan.

Misalnya Isaac Newton, ilmuwan fisika-matematika Inggris yang awalnya masuk sekolah bahasa. Banyak sekali sumbangannya bagi ilmu pengetahuan termasuk tentang gaya gravitasi yang terkenal itu.
Berabad-abad lalu Isaac Newton (1642-1726) juga maklum kalau jatuh itu pasti ke bawah. Akan tetapi pertanyaan yang mengusiknya ketika melihat apel jatuh adalah mengapa arahnya harus ke bawah? Dalam kacamata awam pertanyaan ini jelas pertanyaan orang pengangguran.
Namun bagi Newton peristiwa yang lazim  tersebut mengendap terus di kepala hingga akhirnya ia menyadari ada sesuatu di balik peristiwa buah apel jatuh dari pohon.
Sebelumnya Newton memahami inersia. Suatu keadaan di mana benda akan terus bergerak dalam lintasan lurus hingga sebuah gaya akan mengubahnya.
Dalam kasus apel jatuh, keberadaan  sebuah gaya yang misterius telah membuat ia berpikir keras dan akhirnya menemukan teori gravitasi itu. Teori ini dapat menjelaskan mengapa benda jatuh ke bawah yaitu ke pusat gravitasi. Ia juga dapat menjelaskan mengapa bulan tetap pada orbitnya yang berbentuk elips; tidak jatuh ke bumi dan tidak pula melenceng dari lintasan.
