Tak perlulah Jokowi memerah kuping ada yang menyindir isu kekosongan pemimpin atau desakan pertemuan empat mata dengan petinggi FPI. Proporsional saja sesuai dengan ranah tanggung jawab di bidang masing-masing.
Kasus FPI saat ini masih ditangani Mabes Polri dan belum meningkat jadi urusan Panglima TNI. Menhan Prabowo juga belum bersuara. Tak elok jika urusan tersebut langsung mencelat ke istana begitu saja; perlu disaring sesuai keperluan.
Soal korupsi tentu bukan soal remeh juga. Namun biarlah KPK, Kejagung, dan Bareskrim yang mengurus. Presiden tinggal ganti saja menteri yang lancung dengan figur yang lebih berintegritas; dan kalau bisa jangan dari orang partai lagi.
Kencangnya teriakan politisi dan tokoh-tokoh nasional di sekitar isu-isu aktual jangan sampai mengalihkan perhatian presiden. Bukannya tidak penting tetapi skala prioritas harus ada. Sekali terjebak satu langkah maka langkah berikutnya akan mengundang cabang masalah baru.
Presiden harus tetap fokus menangani Covid-19 dulu dengan dampak-dampak ikutannya. Keselamatan rakyat bergantung pada kepemimpinan yang kuat dalam menghadapi masalah utama. Salus populi suprema lex esto.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H