Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memahami Bersatunya Kubu Oposisi dengan Pro-Jokowi dalam Kasus Stafsus Milenial

16 April 2020   09:03 Diperbarui: 16 April 2020   09:14 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi bersama staf khusus kepresidenan yang berasal dari kalangan muda yang lazim dikenal sebagai generasi milenial (cnbcindonesia.com).

Analoginya begini.

Jika Anda bayar ongkos ojol Gojek Rp 10.000, maka uang itu tidak semua masuk dompet Nadiem Makarim. Ada jatah perusahaan untuk iklan, maintenance sistem dan gaji pegawai; ada bagian untuk abang driver; belum lagi potongan pajak dan hak investor. Seperti itulah kira-kira  proses penjatahannya.

Jangan lupakan pula faktor kompetisi.

Di kalangan sesama mitra penyedia konten terjadi persaingan, tema macam apa yang diminati para pemegang kartu Prakerja. Lalu pada level platform, persaingan menggaet pelanggan juga pasti terjadi antar penyelenggara. Mitra yang pelayanannya jelek bisa tersungkur dihajar rating bintang 1 oleh customer jika materi pelatihan yang diberikan tidak sesuai harapan.

Pengalaman penulis mengikuti pelatihan online di beberapa platform (bukan kartu Prakerja), biayanya memang pada kisaran tadi. Bisa dianggap tinggi karena mungkin peminat masih sedikit sementara ongkos yang dikeluarkan penyelenggara belum balik modal.

Sebagai pembanding, walau mungkin kurang pas. Biaya bimbingan belajar sekolah offline SD hingga SMA itu bisa mencapai belasan juta hingga puluhan juta rupiah; jangka waktunya 1 tahun atau paling singkat 1 bulan. Biaya bimbingan persiapan khusus menjelang tes masuk PTN favorit bisa mencapai lebih dari Rp 50 juta, padahal durasinya hanya sekitar 1 bulan saja.

Lalu benarkah ada platform pelatihan yang dibilang gratis oleh para pengamat itu? Mari kita cek bersama.

MOOC Harvard  atau apa pun yang sejenis, mereka tidak sepenuhnya free. Biaya tertentu untuk fasilitas yang lebih lengkap tetap dipungut, misalnya untuk sertifikasi. Atau, bisa saja gratis dalam versi trial dengan waktu terbatas 30 hari, untuk selanjutnya bayar.

Untuk platform gratis seperti youtube, tetap harus kita sadari bahwa pelatihan lewat platform ini juga punya kekurangan yang cukup mendasar.

Youtube secara umum tidak menyediakan tim untuk mengkurasi kualitas konten (selain tombol like atau dislike). Seburuk apa pun konten dapat tayang di platform tersebut selama tidak melanggar ketentuan, penontonlah yang menjadi hakimnya. Youtube juga tidak menyediakan sertifikat dan paket pelatihan yang disajikan pemilik kanal juga belum tentu lengkap dan tuntas.

Kembali ke Skill Academy yang jadi mitra kartu Prakerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun