Kaum urban yang berusia relatif muda bisa tahan serangan virus Corona, sehingga meskipun terinfeksi tapi mungkin tidak terlihat gejalanya. Asimptomatik.
Dengan kekebalan tubuh yang masih prima mereka bisa menjadi spreader atau bahkan super-spreader virus ke desa-desa tanpa disadari. Melalui media ritual mudik tahunan itu.
Salah satu contoh nyata sebagai pembuka fenomena ini adalah kasus meningkatnya ODP (orang dalam pemantauan) di Kabupaten Sumedang. Gara-gara banyak warga kota pulang kampung, kasus ODP melonjak tinggi (detik.com, 24 Maret 2020).
Jumlah awal ODP Sumedang tadinya 968, naik drastis menjadi 1833 kasus. Bukan tidak mungkin jumlah awal yang 968 tadi sebenarnya juga adalah kiriman dari kota besar seperti Jakarta.
Kasus Sumedang harus menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah.
Ritual mudik lebaran adalah tradisi yang merata di seluruh daerah di pulau Jawa. Jika tidak segera diantisipasi maka episentrum baru pandemi Corona bisa bertambah.
Menurut pemodelan kurva Richard yang dilakukan peneliti di ITB, Indonesia akan mengalami fase akhir pandemi Corona  pada akhir Mei atau  awal Juni (kompas.com, 23/3/2020).
Lebaran Iedul Fitri terjadi 24 Mei 2020. Artinya masa mudik lebaran berkisar pada pertengahan bulan tersebut.
Jika tidak ada intervensi, kemungkinan yang terjadi adalah bukan berakhirnya pandemi, tetapi perpindahan episentrum wabah. Berakhir di kawasan Jabodetabek tetapi awal baru pandemi di daerah-daerah. Ongkos lagi.
Dengan fasilitas kesehatan yang lebih terbatas, sulit bagi pemerintah daerah untuk menahan laju serangan Corona. Apalagi jika terjadi di pelosok yang jauh dari pusat kota.