Seandainya ada penumpang bersin-bersin secara berulang tetapi tidak punya masker, petugas bisa memberikannya. Jadi di dalam bus pun harus  tersedia benda itu.
Suhu dingin seperti di dalam bus ber-AC, bisa memicu terjadinya gejala flu. Yang sedang dalam kondisi kurang fit atau baru mulai fit, rentan terhadap kondisi lingkungan. Selain suhu, alergi debu juga bisa menyebabkan orang batuk atau bersin.
Ketika hal itu terjadi tiba-tiba maka antisipasi penting dilakukan segera. Bus tidak bisa berbelok mencari apotek atau klinik. Transjakarta bukan angkot yang sopirnya bisa diajak ngobrol.
Mungkin si penumpang batuk tadi seharusnya yang sadar diri. Berhenti di halte terdekat dan berganti naik taksi online.
Tetapi dalam kenyataannya tidak seperti itu.Â
Lalu lintas Jakarta bisa tersendat cukup lama di jalan utama yang padat. Apalagi saat jam pulang kerja, perjalanan menuju halte berikutnya  saja butuh kesabaran ekstra.
Dan yang penting, belum tentu juga si penumpang tadi punya kesadaran.Â
Ia bisa saja merasa bahwa flu bukan persoalan serius. Sementara kondisi saat ini batuk dan bersin-bersin bisa menjadi hal yang sensitif. Atau mungkin yang bersangkutan sedang ada keperluan penting secepatnya, tak mungkin ditunda.
Demikian sedikit cerita, pengalaman penulis melihat kondisi di lapangan. Di Jakarta.***