Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

AHY dan Zulhas ke Istana, Kursi Parlemen BPN Terancam Menciut

2 Mei 2019   19:20 Diperbarui: 4 Mei 2019   08:20 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus Harimurti Yudhoyono, AHY, bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, 2 Mei 2019 (merdeka.com).

Dosen UIN Jakarta Adi Prayitno misalnya, mengatakan bahwa sikap Zulhas realistis kalau ingin bergabung dengan pemerintah karena perolehan PAN saat ini cukup mengkhawatirkan.

Adi Prayitno, (26/4/2019, tempo.com):

"Kalau dia lompat ke kubu pemerintah dia realistis mengkalkulasi kepentingan politik jangka panjang terutama menghadapi 2024. Jalan PAN cukup berliku dan mendaki, kalau terus di luar akan berat hadapi 2024." 

PKS yang mendulang 8,57% suara juga tidak menutup kemungkinan walaupun terbilang lebih alot dibanding PAN dan Demokrat. Melihat solidnya PKS dengan Gerindra selama ini memang beralasan karena perolehan suara dalam pemilu cukup meyakinkan. Bahkan peningkatan perolehan suara PKS termasuk cukup tinggi dibanding tahun 2014 lalu. Artinya, PKS boleh jadi sudah merasa berada dalam track yang benar.

Jika pun pada akhirnya PKS bergabung dengan pemerintah maka berarti tamatlah sudah koalisi BPN di parlemen karena tinggal Gerindra sendirian. Koalisi KIAMAK terancam kiamat.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun