Hari ini kubu Prabowo menggelar acara sujud kemenangan yang bertempat di kediamannya, Jl. Kertanegara, dari sore hingga malam hari ini.
Liputan media menyoroti terpampangnya spanduk acara yang tidak lazim dengan maksud acara itu sendiri. Tulisan spanduk hanya mencantumkan nama H. Prabowo Subianto, sedangkan nama cawapres Sandiaga Uno tidak ada! Acara syukuran kemenangan paslon Prabowo-Sandi yang normal mestinya ada 2 nama di spanduk itu, capres dan cawapres. Apakah tim Sandi menggelar acara syukuran terpisah?
Sebelumnya juga diketahui Prabowo dan Sandiaga mengikuti salat Jum'at terpisah, meskipun masih sama-sama di Kebayoran Baru. Prabowo Jum'atan di Al Azhar sedangkan Sandiaga di Mesjid At Taqwa. Terdengar mengada-ada memang jika Jum'atan dipermasalahkan.
Tetapi jika mengikuti alur cerita sebelumnya terkait klaim Prabowo menang pilpres, kita dapat menemukan benang merah drama pascapilpres di kubu 02.
Drama klaim kemenangan PrabowoÂ
Belum kering tinta di jari pemilih ketika proses  quick count perolehan suara masih berlangsung, apalagi hitung manual KPU yang akan selesai 22 Mei nanti.
Hitung cepat beberapa lembaga survei pada hari pemcoblosan sudah menunjukkan kemenangan paslon Jokowi-Ma'ruf dengan perbedaan suara terpaut bervariasi, antara 7-11%. Sampel suara yang dihitung masih di kisaran 70-80%.
Agaknya gerah dengan quick count yang dianggap tidak berpihak, Â sekitar pukul 4.00 sore Prabowo mengumumkan kemenangan dirinya dengan perolehan suara 62%. Klaim ini berdasarkan perhitungan tim Prabowo-Sandi dan ahli statistik atas laporan yang berasal dari 300.000 TPS.
Malam hari sekitar pukul 08.00 Prabowo kembali mengulangi klaim kemenangan Prabowo-Sandi, seolah-olah tidak yakin dengan pernyataan sebelumnya.
Warganet bertanya-tanya soal  ketidakhadiran Sandiaga sebagai cawapres pada dua kali pengumuman klaim itu.
Beberapa anggota tim BPN mengkonfirmasi dengan jawaban yang berbeda. Tim Sandiaga Yuga Aden mengatakan Sandi tidak enak badan, cegukan terus tidak berhenti sehingga perlu istirahat; sementara Andre  Rosiade mengatakan yang bersangkutan ketiduran setelah dipijat karena kelelahan. Versi Ferdinand Hutahaean, jubir BPN lain lagi: "Bang Sandi sehat, lagi diskusi dengan banyak tokoh...!"
