Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jokowi Masih Bekerja, Oposisi Sudah Beraksi

26 Agustus 2018   07:57 Diperbarui: 26 Agustus 2018   08:23 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahapan-tahapan Pemilu 2019 termasuk pilpres (kumparan).

Maka tidak heran ketika massa FPI demo 4 November 2016 (gerakan 411),  meminta pimpinan DPR membuka gerbang masuk, Fahri dan Fadli ada di sana. Inspirasinya adalah gerakan mahasiswa ketika menduduki gedung DPR dahulu tahun 1998.

Walaupun aksi tersebut ditujukan untuk Ahok, tetapi melihat eskalasi demo yang terjadi, banyak yang percaya bahwa sasaran sebenarnya adalah bukan gubernur DKI ketika itu tetapi RI 1: Jokowi.

Berharap mantan walikota Solo ini terpeleset lidah atau tergelincir merespon, setelah itu tinggal meneruskan skenario dengan aksi lanjutan untuk melengserkannya.

Kita tarik garis ke belakang lagi, tahun 2015.

Sebelum terpilih menjadi presiden, Jokowi sudah kenyang mengunyah fitnah. Kemudian setelah sah jadi kepala negara, baru satu tahun duduk, Jokowi sudah menghadapi ancaman pelengseran.

Saat itu ancaman tidak tanggung-tanggung, datang dari "bapaknya reformasi" Amien Rais.

Berbekal amunisi isu petahana tidak memenuhi janji kampanye dan adanya kekuatan siluman di belakang istana, Amien Rais mewacanakan pelengseran presiden terpilih.

Kalau dipikir-pikir, janji apa yang bisa diwujudkan dalam satu tahun oleh Jokowi. Soeharto saja butuh 30 tahun lebih, SBY butuh 10 tahun, toh banyak yang mangkrak juga.

Ide Amien Rais menghentikan Jokowi di tengah jalan barangkali berasal dari kisah sukses pelengseran Gus Dur sebelumnya. Gus Dur dilantik 20 Oktober 1999 dan dipaksa turun 23 Juli 2001, artinya belum genap tahun kedua.

Menoleh ke belakang riwayat perjalanan masa kepresidenan Jokowi, tidak heran kalau oposisi sudah menggeber mesin tempur mereka, jauh sebelum masa kampanye resmi mulai: 23 September 2018.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun