Pilpres 2019 mendadak gembira! Rencana Prabowo-Sandiaga untuk menemui Jokowi agar pilpres nanti sukses  dan aman harus disikapi positif.
Setelah memastikan "all Gerindra candidates" dengan mengusung capres sekaligus cawapres dari kader sendiri, kini Gerindra optimis menatap Pilpres 2019. Tidak ada alasan untuk murung, harus gembira!
Bandingkan dengan PDIP. Apa partai banteng moncong putih itu punya nyali mengusung, katakanlah Jokowi-Puan atau Jokowi-Risma? Dipandang dari segi elektabilitas inkumben Jokowi dan banyaknya kursi  di DPR, PDIP seharusnya lebih leluasa menentukan pilihan.
Prabowo-Sandi memang berhitung untuk tidak perlu menang, dan karenanya mereka  bisa bermain lepas tanpa tekanan. Menang sujud syukur, kalah juga ikut sujud syukur. Bagaimanapun Gerindra paham, koalisi Jokowi yang sekarang dihadapi bukan lagi koalisi Jokowi  4 tahun lalu.
Fokus Gerindra saat ini adalah membangun pondasi yang kokoh untuk memenangkan Pilpres 2024, sekaligus merebut dominasi kekuatan politik dari PDIP.Â
Gerindra lah yang kini menjadi satu-satunya partai dengan kader muda bertenaga (dan berduit), Â yang akan punya aset pengalaman merasakan langsung atmosfir laga pilpres: Sandiaga Uno.
Dalam hal ini pantas Demokrat berang bukan kepalang karena jagoannya, AHY,  gagal  maju  nyawapres, sekaligus gagal merealisasikan amanat kongres Demokrat di Lombok tahun lalu.
Artinya, Demokrat bahkan untuk Pilpres  2024 nanti pun harus siap berangkat dengan modal politik yang pas-pasan. Cekak.
Di sisi lain Demokrat juga ditekuk untuk merapat ke Kertanegara setelah koalisi Jokowi menutup pintu. Â
Tanpa belas kasihan Gerindra dipastikan Demokrat akan gentayangan menjadi hantu politik atau ronin --samurai tanpa majikan-- yang menggelandang. Karena jika tidak mengusung satu pun calon di pilpres nanti, maka sesuai aturan KPU, Demokrat akan kena diskualifikasi, tidak boleh maju di Pemilu 2024.
Mimpi dinasti Yudhoyono semakin memudar seiring dengan bertambahnya usia SBY.