Sejak Agustus lalu Presiden Jokowi sudah mengingatkan bahwa tahun 2018 adalah tahun politik. Hal ini berkaitan dengan adanya Pilkada serentak pada tanggal 27 Juni 2018 dan tentunya persiapan Pilpres tahun 2019.
Sejatinya, proses pemilihan pejabat publik pada level apapun merupakan pesta demokrasi, media katarsis untuk menyalurkan aspirasi tentang bagaimana caranya kita membangun tanah air tercinta, NKRI.
Namun menurut pengalaman tempo hari, alih-alih pesta yang kita harapkan, malah pertengkaran (berlarut-larut) yang justru kita dapatkan. Â Dan yang namanya pertengkaran, tentu akan menguras energi mental dan fisik --termasuk duit- Â yang ujung-ujungnya dapat menimbulkan stress yang berkepanjangan.
Stress..., siapa sih yang tidak pernah stress
Stress,  sederhananya adalah suatu kondisi  di mana perasaan kita tertekan oleh sesuatu dan menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon untuk  meresponnya. Hormon itu antara lain, adrenalin, noradrenalin, dan hormon kortisol.
Tubuh mensekresikan hormon-hormon tadi  sebagai sinyal, aba-aba, agar secara fisik tubuh kita siap siaga terhadap segala sesuatu yang mungkin terjadi. Efeknya,  saraf simpatis aktif, detak jantung meningkat, tekanan darah naik, energi meningkat dan pupil mata melebar. Sebaliknya, saraf parasimpatis akan kurang aktif yang berakibat menurunnya aktivitas sistem perncernaan.
Pokoknya, stress itu bawaanya ngamuk-ngamuk dan hilang nafsu makan, begitu kira-kira.
Banyak orang memandang stress secara negatif. Faktanya, stress adalah salah satu anugerah Tuhan yang bermanfaat,  antara lain yaitu agar kita waspada terhadap ancaman dan gangguan yang ada di hadapan kita. Stress  memandu manusia untuk dapat bertahan hidup dan berevolusi  menghadapi tantangan alam dan lingkungan.
Tetapi, berbeda halnya jika seseorang mengalami stress yang overdosis. Stress menjadi berbahaya apabila terjadi secara intens dan berkepanjangan karena hal itu akan menyebabkan gangguan keseimbangan hormon di dalam tubuh. Untuk itu ada baiknya kita mengenal  sedikit  tentang stress agar dapat mengelolanya  sehingga dapat diubah menjadi energi untuk berprestasi.
Menurut NIMH, National Institute of  Mental Health,  ada setidaknya 5 hal yang harus kita ketahui berkaitan dengan stress. Kelima hal tersebut adalah:
        1. Stress mempengaruhi setiap orang