Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika "Rasa Sayange" Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi

10 September 2011   01:55 Diperbarui: 25 Juli 2018   06:54 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grand Launching Kompas TV (sumber-ria.com).

Ekspedisi merupakan salah satu "trade mark" Kompas seteah sebelumnya sukses menggelar beberapa ekspedisi untuk menggali lebih dalam kekayaan Nusantara. Mobil "Teroka" yang menjadi indoor display   dekat pintu masuk tidak luput menjadi perhatian pengunjung sebelum memasuki ruang pagelaran Simfoni Semesta Raya. "Teroka" adalah nama program Kompas TV yang berisi penjelajahan kekayaan alam Indonesia. 

Mata acara ekspedisi didampingi program serupa antara lain Hidden Paradise (kecantikan pulau-pulau terindah di Nusantara), Exotic Living (kekayaan arsitektural rumah-rumah tradisional), dan Tarung (ragam bela diri tradisional) (Harian Kompas 09 September 2011) Tayangan berita dan edukasi mendapat porsi 60% di Kompas TV. 

Bagi pemirsa belia Kompas TV juga menayangkan program edukatif antara lain Science is Fun dan Jalan Sesama. 

"It's (Really) All about Good Music and Inspiring Entertainment!" 

Tanpa mengurangi kadar pesan-pesan "serius" di muka, Simfoni Semesta Raya tetap menyajikan suguhan musik berkualitas yang inspiratif. Penonton diajak menikmati sajian musik dengan cara pandung baru yang kreatif dan segar. Tengoklah bagaimana trio Andien, Monita, dan Citra yang membawakan lagu-lagu cadas dengan cara jazzy. Alhasil lagu Kehidupan, Berakit Rakit ke Hulu, dan Bang Bang Tut pun dipermak jadi sajian yang tak kalah adu dengan dengan versi aslinya yang ngerock abis. 

Ketiga lagu tersebut merupakan lagu-lagu andalan God Bless, Jamrud dan Slank pada masanya. Penampilan trio jazzy ini diimbangi oleh penampilan energik dan full power dari Rossa dan Kotak yang membawakan Mahadewi, Terbang, dan Tendangan dari Langit. Sebelumnya, teknik pencahayaan panggung yang mutakhir garapan bersama Mata Elang menyempurnakan penampilan atraktif ST12 dengan Aku Padamu-nya. ST12 berkolaborasi dengan Marusya Nainggolan di piano. 

Nidji juga tak kalah seru, berkolaborasi dengan Jogja Hip Hop Foundation penmpilan Nidji mendapat sambutan histeris penonton yang berdiri di depan panggung. Setelahnya Ungu dibarengi Andien dan petikan gitar Jubing Kristianto menyajikan kerjasama bermusik yang mengasyikkan. Segmen ini adalah representasi program acara Fanatik Kompas TV, menampilkan band-band papan atas yang memiliki penggemar-penggemar fanatik. 

Meskipun dapat diperdebatkan, Kompas TV dalam Simfoni Semesta Raya memilih Afgan, Tangga, Judika, dan Bayu Rissa mewakili 10 tahun Terbaik Musik Indonesia di era akhir 90an hingga awal 2000an. Sambutan meriah penonton yang memadati JCC seolah menjadi bukti bahwa pilihan Kompas TV tidaklah meleset. 

Tak kalah menarik lagi yaitu tampilan Tribute to Iwan Fals yang menampilkan aransemen ulang lagu-lagu cinta Iwan Fals sebagai penghargaan bagi musisi besar tersebut. Lagu Yang Terlupakan, Kumenanti Seorang Kekasih, Aku Bukan Pilihan, dan Mata Indah Bola Pingpong tampil dengan wajah baru ketika dibawakan oleh Nidji, Marcell, Sandhy Sondoro, dan Judika. Selama acara berlangsung, Afgan, Nadine Chandrawinata, Darius dan beberapa yang lain menyambungkan mata-mata rantai sajian bersama pembawa acara kocak Pandji Pragiwaksono. 

Stand Up Comedy sebagai Komedi Alternatif 

Genre yang relatif masih baru dalam dunia "lawak" di Indonesia diulas Indro Warkop, itulah Stand Up Comedy! Dunia komedi televisi kita yang penuh dengan banyolan vulgar dan slapstick seolah mendapat energi baru. Raditya Dika pun menyajikan nomor perkenalan bersama Pandji Pragiwaksono. Tema-tema sederhana dalam keseharian diolah dan dipoles secara kocak. Tema seperti poligami, pocong, hingga iklan shampo mereka garap dengan jenaka hingga berhasil mengundang tawa penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun