Pemandangan Guntur berbeda dengan gunung-gunung lainnya di Tatar Garut. Ini karena Gunung Guntur hanya ditumbuhi semak-semak dan padang ilalang. Jarang ditemukan pohon besar, hanya ada beberapa batang pohon pinus tumbuh saling berjauhan. Menjadikan Guntur sangat eksotis terlihat dari berbagai sudut Kota Garut. Biasanya saat pagi hari ketika cuaca sedang cerah Gunung Guntur terlihat sangat indah. Dari kejauhan Guntur terlihat hijau atau kemerahan. Panoramanya seolah memberikan enerji bagi yang memandangnya. Tidak heran banyak orang membidik momen terbaik Gunung Guntur. Â Bahkan karena keindahannya pernah populer sebuah lagu "Malati di Gunung Guntur" (Melati di Gunung Guntur) oleh penyair Wahyu Wibisana dan digubah oleh seniman karawitan Mang Koko.
Selain itu bentuk lereng Guntur juga menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri. Lereng ini terbentuk akibat letusan dahsyat Gunung Guntur ratusan tahun lalu. Guntur memiliki ketinggian 2.249 meter diatas permukaan laut (mdpl) dan merupakan salah satu gunung api tertinggi di Garut. Di puncaknya, Guntur akan menyajikan pemandangan menakjubkan. Hamparan Tatar Kota Garut yang dikelilingi pegunungan lir ibarat sebuah mangkuk raksasa. Puncak Guntur juga menjadi magnet para pendaki untuk menikmati sunrise (matahari terbit) terbaik di Tatar Garut. Atau saat malam hari Kota Garut akan memancarkan kecantikannya seperti kunang-kunang saling berkedip. Namun ketika musim kemarau Guntur sangat mudah terbakar karena tanah yang tandus. Di Puncak Guntur juga terdapat kembang Edelwis berseling dengan padang savana. #GarutEndah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H