MENGAKU BERIMAN, TAPI…
OLEH AGUNG PRIBADI
Sahabat Nabi, Ka’ab bin Malik pernah galau selama 50 hari.
Apa yang membuatnya galau?
Ia pernah, ketika Nabi Muhammab berpanas-pansan dan berpayah-payah dalam Prang Tabuk, KA’ab memilih di rumah saja yang sejuk, bersama istrinya dan menikmati suasana Madinah yang sedang panen.
Padahal ia dalam keadaan mampu segala-galanya unuk berperang.
Kemudian didapatinya hanya orang jompo, orang sakit dan orang munafik yang tidak ikut perang.
Iapun sadar, karena tidak ikut berperang hanya karena malas
Ia berfikir, “koq aku seperti orang munafik ya”. Ketika Nabi pulang ke madinah, Ka’ab berterus terang bahwa ia tidak ikut berperang Karena malas.
Iapun meminta maaf kepada Nabi dan bertaubat kepada Allah, Ternyata Allah memberi keputusan untuk menggantung ampunannya (tidak langsung mengampuni) Ka’ab diminta menunggu. Iapun menunggu selama 50 hari. Ia galau. Ia takut tidak diberi ampunan oleh Allah. Ia takut tidak mendapatkan ridha Allah. Teman-temannya menjauhinya, iapun dikucilkan sendiri. Bahkan istrinya diperintahkan menjauhinya. Ia benar-benar galau. Tapi yang paling membuatnya galau adalah urusan spiritual, ia takut tidak diampuni oleh Allah. Ia merasa bersalah di saat Nabi berpanas-panasan dan berpayah-payahan dalam perang Tabuk ia bersantai—santai. Ternyata akhirnya setelah 50 hari diumumkan bahwa Allah mengampuninya. Iapun bersyujud syukur dan bergembira.
Membaca kisahnya aku sangat malu. Jauh lebih sering yang membuatku galau adalah urusan dunia. Belom dapat jodoh, gagal ta’aruf, dulu waktu masih jahiliyah galau karena putus sama pacar, punya utang banyak. belom gajian, gak punya uang untuk beli barang yang diingiinkan. Aku tidak galau ketika sholat tidak di awal waktu. AKu tidak galau ketika kelewatan tahajjud, kelewatan Dhuha, tidak galau ketika tidak ikut berharokah. Tidak galau ketika tidak bersedekah. Tidak galau ketika tidak puasa Senin Kamis. Tidak galau ketika mendiamkan muslim dibunuh di belahan dunia lain. Aku mengaku sebagai orang beriman. Sejauh mana keimanan aku? Ya Allah ampuni aku, aku ingin berubah kea rah yang lebih baik. Bantulah aku. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H