Mohon tunggu...
Agung Abu.Hikam.DASS.FAST
Agung Abu.Hikam.DASS.FAST Mohon Tunggu... -

Orang bodoh yang tak kunjung pintar, bisanya hanya membanggakan nusantara lama.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

CSR PERUSAHAAN : TAMBAL BAN GRATIS

15 Oktober 2012   10:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:49 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1350296029588767307

[caption id="attachment_218027" align="alignnone" width="1600" caption="Tambal Ban diambil dari http://nsx125.wordpress.com"][/caption]

Tambal Ban diambil dari http://nsx125.wordpress.com

Manusia Indonesia yang dikenal berbudi pekerti yang luhur, semangat persaudaraan rasa kemanusiaan, tenggang rasa, humanitas, universalitas yang tinggi dan ringan tangan dalam memberikan pertolongan akhir-akhir ini mengalami degradasi moral tersebut bahkan boleh disebut sudah hilang.bagaimana tidak mengalami degradarsi,saat ini semuanya di hitung berdasarkan perhitungan untung – rugi, secara material, secara kasat mata, iya dalam semua hal di hitung dengan untung rugi.Tidak ada lagi jiwa yang ingin memberikan pertolongan dengan ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan,sudah matinya kemauan yang berbuat baik kepada orang lain dan menganggap seperti orang lain adalah badannya sendiri.

Jika ada orang kecelakaan di jalan pada saat dahulu pasti orang akan beramai-ramai memberikan pertolongan, ada yang bersedia mobil, sepeda, gerobak atau motor bahkan dokarnya pun kalau perlu di gunakan sebagai tranportasi untuk mengangkut korban ke puskesmas ataupun rumah sakit sedangkan yang lainnya mengumpulkan barang korban agar tidak berserakan, menginformasikan kepada anggota keluarga, memberikan bantuan apa yang bisa dibantu, perkembangan selanjutnya orang-orang sudah mulai tidak berani dan bernyali memberikan bantuan kepada korban kecelakaan, paling-paling hanya orang sekitar tempat kejadian yang memberikan pertolongan sedangkan yang lainnya kabur karena takut akan urusan dengan pihak kepolisian. Mereka malas jika dimintai keterangan oleh pihak kepolisian yang semakin meribetkan. Bahkan jika melibatkan orang lain dalam kejadian tersebut maka orang tersebut akan melarikan diri menghindari urusan musibah tersebut atau biasa disebut orang dengan tabrak lari. Namun kini perkembangan perilaku semakin menggila dan mengerikan, jika ada orang yang terkena musibah tabrakan maka orang-orang akan segera mengerubunginya.Bukan untuk menolong tapi untuk membawa lari barang korban yang berserakan dan bisa di ambil.

Bahkan musibah adalah bisa menjadi ladang industri, pekerjaan dan sumber uang. Jika di luar negeri kita sering menonton film-film yang menceritakan dengan menciptakan musibah dan memberikan penanganan musibah tersebut bisa menjadi sumber uang.contoh adalah menciptakan virus dan kemudian membuatkan obatnya yang di jual dengan harga yang selangit. Kalau di luar negeri itu di ciptakan corporate-corporate besar namun kalau di negara ini bisa di lakukan oleh orang kecil.

Yang paling sering kita dengar dan lihat adalah penyebaran paku, mur dan lainnya di tempatlalu lalang motor dan mobil yang tujuannya membocorkan ban dari pada penggunana jalan raya tersebut.Bukankah ada ajaran agama bahwa selemahnya iman adalah menyingkirkan duri dari jalan. Sungguh memang sudah degradarsi moral-iman terjadi.Sudah bukan lagi membiarkan duri yang terjadi namun yang terjadi adalah menanam duri di jalanan. Atas alasan memenuhi kebutuhan hidup dan materi sebagian orang sudah berani merengut kenyamanan orang lain.

Setelah itu timbulah gerakan melawan itu semua dengan menggunakan magnet para relawan gerakan tersebut bermaksud untuk mengambil paku-paku dan mur yang berserakan agar orang lain merasa nyaman dalam melewati jalan.Cerita punya cerita orang-orang yang berhati baik dan bersih tersebut sering lah di teror karena mengganggu ladang pekerjaan setiap orang yang menyebarkan paku dan mur tersebut. Sungguh mulia mereka ini.

Lebih mulia lagi kalau ada perusahaan besar yang mau dan mampu mendukung gerakan ini. Dengan apa? Yaitu dengan pendirian tambal ban gratis di sepanjang jalan yang di sinyalir tempat banyaknya di sebarkan paku dan mur tersebut. Jadi setiap orang yang lewat di jalan tersebut ketika ban nya bocor dan ataupun rusak di persilahkan mengganti ataupun menambalkan ban nya dengan gratis. Bukankah selama ini banyak para tambal ban nakal dengan menggunakan kelemahan dan ketidakberdayaan pengguna jalan selalu mencekik dengan tarif yang luar biasa.

Harapannya dengan usaha tersebut maka siapapun yang mengalami bocor ataupun rusaknya ban bisa mengganti dan menambal ban di tempat tambal ban gratis. Bukankah banyak dari saudara kita yang suka dengan gratis.dengan itu setiap orang tidak tambal ban berbayar namun mencari yang gratis. Bukankah dengan usaha tersebut perusahaan bisa menggunakan dananya untuk kegiatan sosial masyarakat. Dengan begitu maka akan memberikan efek jera kepada usaha-usaha tambal ban yang lainnya yang selama ini nakal dan sering memeras penguna jalan yang mengalami kebocoran ban.

Ketika lahan ekonomi mereka diserobot maka nantipun akan terjadi chaos sosial.ketika terjadi chaos sosial tersebut segera diadakan dialog antara pengusaha tambal ban dan orang-orang yang berkepentingan dengan keamanan dan kenyamanan penggunaan jalan.di berikan komitmen-komitmen agar dalam ber usaha pun di tanamkan jiwa kejujuran dan kemandirian serta syukur-syukur diberikan keterampilan yang lebih tentang usaha tambal ban tersebut agar meningkatkan nilai tambahnya tanpa menggunakan perangkap di jalanan. Sehingga tujuan ini tercapai tidak dengan mematikan usaha tambal ban tersebut namun hanya memberikan efek jera dan menata komitmen bermasyarakat.

Musibah memang takdir tuhan, namun kalau musibah tersebut di buat manusia untuk mencelakakan manusia lain apa kita juga harus diam saja. Maka berbuat sekecil mungkin dengan berbuat benar, jujur dan ikhlas akan memberikan inspirasi dan efek yang baik pula. Dengan penanaman kepedulian terhadap orang lain merupakan juga salah satu perintah Tuhan. Ini adalah salah satu persoalan serius di bangsa ini yaitu senang melihat orang lain susah, apalagi kalau susahnya menghasilkan uang maka orang lain harus di susahkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun