Saya telah mencari-cari basis data survei mengenai tingkat kognisi remaja indonesia megenai pengetahuan seksual, tapi sepertinya saya masih kurang teliti mencari datanya sehingga belum ditemukan.Â
Yang saya ingat apabila remaja kita memulai pembahasan tentang seks dan reproduksi, gelak tawa pun bersahut-sahutan, seks seolah menjadi polemik yang tabu, tapi mengapa banyak sekali remaja yang berujung hamil pra nikah? Nah, inilah yang layak kita bahas dalam tulisan saya kali ini.
Pentingkah memberikan pemahaman seks terhadap anak-anak? Memberikan pengetahuan seks kepada remaja sudah tentu penting, nah sekarang bagaimana memberikan pemahaman seks kepada anak-anak?Â
Mari kita lihat fenomena disekitar, FBI pernah mengatakan bahwa kasus Pedofilia di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia, meski diprotes oleh KPAI, saya rasa tidak akan kaget dengan kenyataan demikian, mengingat anak-anak di Indonesia sama sekali tidak tahu bagaimana menghindar dari orang-orang yang cenderung berperilaku pedofil.
Orangtua berhak mengajarkan kepada anak-anak mengenai bagian bagian tubuh yang boleh disentuh dan dilarang disentuh orang lain, apabila ini diterapkan, saya rasa ini akan sangat membantu.Â
"Remaja yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tanpa pengawasan, akan mudah terjerumus seks bebas dan rentan terkena penyakit seksual menular."
Orangtua berhak mengawasi tumbuh kembang seksual anak, mengarahkan orientasi seks,
Apakah hal-hal tersebut dilakukan oleh kebanyakan orangtua? Belum, untuk itu sangat disarankan bagi setiap orangtua memahami betul anak secara lahir batin, karena setiap anak tidak cukup di didik secara akademik.
Pengetahuan seks seringkali dikaitkan dengan topik reproduksi, saat membahas topik ini dikelas, maka suasana kelas akan menjadi gaduh, beberapa siswa mungkin malu, dan beberapa siswa lain tertawa cekikikan, karena remaja berpikir pengetahuan seks adalah hal yang memalukan dan jorok untuk diperbincangkan.
Remaja yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tanpa pengawasan, akan mudah terjerumus seks bebas dan rentan terkena penyakit seksual menular, kenapa? Karena masih tabu dengan alat kontrasepsi, belum mengenal safe sex, fertilisasi, dan sebagainya.Â