Mohon tunggu...
Agung Pratama
Agung Pratama Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Pegiat isu sosial, politik, gender, dan media. netizen barbar tapi kritis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Harus Mengabdi?

2 Oktober 2019   00:42 Diperbarui: 2 Oktober 2019   00:44 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini sudah tertunda selama 50 hari, di hari ketiga KKN tulisan ini harusnya dapat terbaca oleh teman-teman semua dan para pembaca, namun karena beberapa kendala dan momen yang kurang pas, saya rasa belum terlambat untuk mempublikasikan tulisan ini.

45 hari telah berlalu, sebuah kegiatan yang pernah menjadi momok yang mengerikan bagi penulis adalah mengabdikan diri kepada masyarakat, apa yang menjadi rasa takut?

Doktrin jawabannya, KKN tampak menakutkan karena beberapa mahasiswa sebelumnya yang menjadi rekan penulis bercerita bahwasanya pada saat KKN, ekspektasi masyarakat terhadap mahasiswa cukup tinggi.

masyarakat beranggapan bahwa mahasiswa yang konotasinya adalah pelajar dengan status pendidikan tinggi tentu dapat melakukan segala hal, semuanya yang tidak dapat dilakukan oleh masyarakat biasa, masyarakat yang memiliki riwayat pendidikan di bawah rata-rata.

Terlebihnya lagi, kami yang melakukan KKN adalah mahasiswa UIN dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang ditakutkan benar-benar terjadi. Telinga kami tidk henti-hentinya mendengar "wah, anak UIN pasti jago ngaji, jago ceramah, jago agama", padahal tidak semua dari kami memiliki latar belakang pendidikan dari sekolah madrasah atau seorang santri dari pondok pesantren, apalagi penulis yang memiliki latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan sebelum masuk kuliah. jam kuliah belajar fikih, tafsir, ataupun ilmu dakwah tidak serta merta menelurkan manusia yang pandai di bidang agama pada saat itu juga. 

Turun ke lingkungan masyarakat dan mengabdi adalah bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi, kita tahu mahasiswa terbiasa berkutat dengan buku, layar projector, ruang diskusi, dan kredit mata kuliah yang harus dihabiskan kurang lebih sebanyak 145 sks untuk menempuh gelar Sarjana, nah diantaranya adalah Kuliah Kerja Nyata. Mengapa mahasiswa perlu melakukan Kuliah Kerja Nyata? kita akan jawab pertanyaan ini dengan beberapa poin penjabaran,

Pertama, menerapkan ilmu yang digalih selama di bangku kuliah. Berpusing-pusing dengan materi dan berbagai teori tentu membuat mahasiswa hanya akan paham secara kognitif, maka dari itu melalui kuliah kerja nyata memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan semua ilmu yang didapat untuk dikembangkan di lingkungan masyarakat, dan menyesuaikan apa yang sebenarnya keadaan lapangan butuhkan dari mahasiswa.

Kedua, mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan kondisi demografi, sehingga mampu menjadi lebih percaya diri, kreatif, terampil, dan peka terhadap lingkungan.

Ketiga, membangun kembali keharmonisan lingkungan, dengan dihadirkannya mahasiswa, maka masyarakat akan tergerak untuk ikut andil dalam sebuah program kemasyarakatan,  pembangunan desa, serta sistem sosial yang sudah terprogram sebelumnya maupun belum terprogram sama sekali.

Keempat, menyumbang pemikiran, sehingga mampu terlibat dalam pemecahan masalah.

Kelima, memberikan gambaran kepada mahasiswa saat ini bahwasanya yang akan di hadapi di kemudian hari adalah sebuah kemampuan dalamberkehidupan bermasyarakat, ikut serta membangun lingkungan hidup, dan memajukan tempat tinggal dari segi kebutuhan primer ataupun sekunder masyarakat setempat.

Keenam, membangkitkan kembali daya juang, karena meskipun sudah berada di peradaban modern yang serba mudah, cepat, dan instan, mahasiswa yang bakal menjadi penghuni atmosfir di masa depan hendaknya mempersiapkan diri dengan persaingan hidup yang lebih ketat.

Ketujuh, membentuk kepribadian yang lebih mudah beradaptasi, mengasah emosi, dan belajar memahami cara menghargai pemikiran, dan gagasan orang lain, tidak merasa tinggi, dan bijaksana dalam memutuskan perkara.

Ketujuh poin tersebut penulis dapatkan setelah melalui 45 hari yang nyatanya singkat, program demi program yang nyatanya sederhana, dan setiap momen terjadi dan kemudian berlalu menjadi sangat berharga dalam ingatan. KKN yang pada awalnya menakutkan menjadi sebuah masa-masa terbaik sepanjang hidup dan berisi banyak pembelajaran. Pokoknya mahasiswa harus KKN !

Semoga Bermanfaat 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun