Mohon tunggu...
Agung Pramono
Agung Pramono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis

Agung Pramono berprofesi sebagai guru. Hoby menulis, olah raga dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terasa Saat Tiada

25 Februari 2024   23:00 Diperbarui: 25 Februari 2024   23:01 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Sosokmu berdua memang berbeda
Kasih sayangmu tetap satu
Kau banting tulang untuk kami
Agar kami menjadi permata

Batu sudah menjadi permata
Belum bisa membahagiakan
Petang sudah keburu datang
hanya sebuah penyesalan

Ibu,

Jasamu belum terbayar

Sedikit bicara banyak karya

Rindu ini bercampur dengan rasa bersalah

Ayah,

Langkahmu luas di masyarakat

Kepergianmu tak disangka

Semoga berdua bertemu di Surga-Nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun