Mohon tunggu...
Pramono Agung
Pramono Agung Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang ingin berlatih menulis, terus menulis dan tetap menulis

Sedikit kebaikan pasti akan berarti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perlukah Keluar dari Zona Nyaman

20 Januari 2025   16:15 Diperbarui: 20 Januari 2025   16:14 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernahkah  teman-teman pembaca kompasiana  merasa terjebak dalam rutinitas sehari-hari? Bekerja dari pagi hingga malam, lalu pulang ke rumah dengan perasaan lelah dan bosan. Pagi setelah salat Subuh berangkat dengan mengendarai sepeda motor atau mobil dengan segala pernak-pernik kemacetan. Bekerja di kantor dengan rutinitas yang itu-itu saja. Pulang sesudah matahari terbenam. Kehidupan seperti ini mungkin terasa monoton dan membosankan. Padahal, hidup seharusnya penuh dengan kegembiraan dan tantangan baru.

Dalam tulisan ini, kita akan membahas pentingnya keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru untuk menemukan makna hidup yang lebih dalam. Misalnya saya seorang guru.

Zona nyaman bagi seorang guru adalah kondisi di mana saya merasa aman dan terbiasa dengan rutinitas serta metode mengajar yang sudah dilakukan sebelumnya. Ini seperti sebuah "tempat yang aman" di mana guru merasa tidak perlu khawatir akan kegagalan atau perubahan. Jadi sebagai guru saya hanya mengikuti kebiasaan yang sudah saya lakukan, setahun atau beberapa tahun yang berlalu.

Apakah teman-teman setuju berada di zona nyaman atau keluar dari zona nyaman? Kalau saya setuju keluar dari zona nyaman agar bisa lebih berkembang lagi.

Jika guru berada di zona nyaman dalam hal pembelajaran, maka metode yang digunakan setiap tahunnya akan sama. Tidak ada inovasi atau pengembangan metode mengajarnya. Guru akan menolak atau merasa sulit untuk menerima perubahan dalam kurikulum atau metode pembelajaran yang baru. Guru tidak tertarik untuk mencoba metode pembelajaran yang baru atau menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Guru jarang mengikuti pelatihan atau seminar tentang pendidikan. Guru akan merasa sudah cukup dengan pencapaian yang telah diraih dan tidak berusaha untuk meningkatkan kualitas mengajar.

Zona nyaman akan menjadi masalah bagi guru karena guru tidak akan terus berkembang dan meningkatkan kompetensinya.  Siswa akan merasa bosan dan tidak tertantang dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang sudah usang tidak akan efektif dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital.

Beberapa yang dilakukan guru saat merasa aman dengan kegiatan mengajar yang rutinitas yaitu selalu menggunakan buku teks sebagai satu-satunya sumber belajar. Hanya mengandalkan ceramah dalam menyampaikan materi. Tidak pernah menggunakan media pembelajaran yang interaktif. Menolak untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Tidak pernah mencoba metode pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Melihat contoh-contoh diatas maka sebaiknya guru perlu keluar dari zona nyaman karena dengan mencoba hal-hal baru, guru dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif.  Setiap generasi siswa memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga guru perlu menyesuaikan metode pembelajarannya. Dunia pendidikan terus berkembang, sehingga guru perlu terus belajar dan beradaptasi. Guru yang terus belajar dan berinovasi akan menjadi contoh yang baik bagi siswa.

Pembaca kompasiana yang Budiman, bagaimana dengan pekerjaan lain, apakah juga perlu keluar dari zona nyaman? Saya pernah menjadi guru biasa yang tidak memiliki tugas tambahan. Ketika Bapak kepala sekolah memberikan amanah untuk tugas lain, apakah kita terima atau tidak.

Kalau saya mau mengikuti zona nyaman, maka menjadi guru biasa sudah cukup. Namun, jika saya berpikir harus keluar dari zona nyaman maka amanah tersebut bisa kita ambil dengan niatan untuk berkembang menjadi lebih baik.

Keluar dari zona nyaman adalah langkah berani yang membawa banyak manfaat positif bagi individu, termasuk guru. Membuka peluang untuk mempelajari hal-hal baru, keterampilan baru, dan perspektif yang berbeda. Merangsang pikiran untuk berpikir di luar kotak dan menghasilkan ide-ide inovatif. Mengatasi ketakutan dan tantangan akan meningkatkan rasa percaya diri dalam menghadapi situasi baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun