Mohon tunggu...
agung pambudi
agung pambudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Agung pambudi seorang mahasiswa yang ingin mencoba menjadi penulis

Hallo saya agung pambudi saya munggunakan platform ini untuk mencurahkan apa yang saya tahu, semoga para pembaca suka dengan tulisan saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pasar Gelap Satwa Liar

10 April 2021   07:25 Diperbarui: 10 April 2021   07:29 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perdagangan ilegal satwa liar semakin marak dijumpai di Indonesia. Beberapa di antaranya sudah berhasil diringkus oleh aparat penegak hukum, tetapi di luar sana tentu masih banyak pedagang yang berkeliaran. Meskipun ada ratusan satwa liar sudah dilindungi oleh Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, namun masih banyak orang yang belum paham mengenai perlindungan jenis-jenis satwa tersebut.

Perdagangan ilegal satwa liar dilindungi adalah kejahatan yang bersifat terlarang dan melanggar hak-hak satwa. Praktik dari perdagangan ilegal ini meliputi perburuan, pengangkutan, penyiksaan atau pembunuhan, pengiriman, pemindahtanganan, penampungan, sampai ke penerimaan untuk eksploitasi.

Apa penyebab banyaknya perdagangan ilegal satwa liar? Apakah karena aparat penegak hukum yang sama sekali tidak tegas? Mungkin pertanyaan itu menjadi pertanyaan kita semua. Namun, ternyata bukan itu faktor utama yang menjadi alasan banyaknya kejahatan luar biasa ini.

Berikut saya uraikan pendapat mengenai faktor utama yang paling memengaruhi.

1. Faktor Ekonomi

Ada beberapa faktor yang menjadikan perdagangan satwa liar semakin marak terjadi. Faktor utama adalah ekonomi. Tak dipungkiri, jumlah masyarakat berpenghasilan rendah masih cukup tinggi di Indonesia. Hal ini dimanfaatkan oleh orang-orang kota dengan mempekerjakan warga di daerah pedalaman dekat hutan untuk melakukan perburuan liar dengan iming-iming uang. Warga dengan tingkatan ekonomi rendah yang tinggal di sana tentunya tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Tidak heran bila di beberapa daerah, berburu masih menjadi pekerjaan yang harus diperangi bersama-sama.

2. Faktor Lingkungan

Faktor kedua ialah lingkungan. Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau dan setiap pulaunya memiliki kebudayaannya masing-masing. Kebudayaan ini juga memengaruhi keberadaan satwa liar.

3. Faktor Kurangnya Edukasi

Faktor ketiga adalah kurangnya edukasi. Khususnya di daerah pedalaman yang dekat dengan hutan, edukasi mengenai satwa liar masih jarang dijumpai. Sistem pendidikan yang masih minim menjadi kendala dalam pengenalan jenis-jenis satwa yang perlu dilindungi. Selain itu, kurang tanggapnya pemerintah dalam mensosialisasikan peraturan kepada masyarakat menjadi salah satu alasan masih tingginya tingkat kejahatan satwa liar.

Menurut opini saya Kurangnya edukasi juga mengakibatkan banyaknya masyarakat yang masih memelihara satwa liar di halaman rumahnya. Jika ditanya, mereka berujar tidak tahu satwa tersebut langka dan dilindungi, dan tidak sedikit juga yang tidak mahu tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun