Jabir bin Hayyan, atau Abu Abdullah Jabir bin Hayyan bin Abdullah Al-Azdi, merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kimia. Lahir di Irak dan dikenal sebagai bapak kimia, kontribusinya terhadap pengembangan ilmu ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Kalimat "Kami mengajari dunia" mencerminkan warisan besar yang ditinggalkannya bagi umat manusia.
Jabir bin Hayyan dikenal sebagai pionir yang memperkenalkan metode eksperimen dalam penelitian kimia. Ia adalah orang pertama yang mengklasifikasikan berbagai unsur dan senyawa kimia, serta mendalami sifat-sifat logam, oksida, dan asam. Melalui karyanya, ia menetapkan dasar-dasar yang kemudian menjadi landasan bagi kimia modern. Banyak ilmuwan Barat mengakui pengaruhnya, termasuk Berthelot dan Bacon, yang menyebutnya sebagai pengajar pertama kimia kepada dunia.
Jabir juga mengembangkan berbagai teknik laboratorium seperti distilasi, filtrasi, dan kristalisasi. Ia menjelaskan proses pembuatan berbagai senyawa kimia, termasuk asam nitrat dan asam sulfat, dan memperkenalkan istilah-istilah yang masih digunakan dalam bahasa Eropa hingga saat ini.
Karya-karya Jabir bin Hayyan, meskipun banyak yang hilang, tetap menjadi rujukan penting dalam perkembangan ilmu kimia. Buku-bukunya, seperti "Racun dan Mencegah Bahayanya," menjadi jembatan antara kimia dan kedokteran. Ia meninggal sekitar tahun 199 H (815 M), namun warisannya tetap hidup dan menginspirasi generasi ilmuwan setelahnya. Jabir bin Hayyan adalah contoh cemerlang dari pencapaian umat Islam yang seharusnya menjadi kebanggaan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H