“Ketika seseorang sudah melepas untuk pasrah, maka ia sedang berusaha untuk mempercantik kepercayaan pada batin” – KeepBeCool.
Gua lagi mencoba untuk mengambil sesuatu dari “angel” yang berbeda. Gambar itu yang gua dapatkan. Jika kamu melihatnya, secara otomatis akan ada pikiran untuk terus membaca tulisan ini, atau segera keluar dari website.
Faktanya, kita hidup sebagai manusia di bumi, seperti magnet. Saling berhubungan satu dengan yang lain. Yang membedakan hanyalah “Utara dan Selatan”. Pun sama seperti manusia ada “Cowok dan Cewek”. Apabila Berbeda kutup nya, akan saling menarik. Tapi apabila kutupnya sama. Maka akan saling tolak-menolak. Atau bahkan bisa dimusnahkan. Dengan demikian, magnet berfungsi untuk diam dan tetap mencari kutup yang berbeda diantara kutup yang lain.
Oke mungkin sedikit keras kata-kata yang gua tulis, dan gua berusaha menyederhanakannya untuk menghibur lewat kata-kata ini.
Batin merupakan sesuatu yang ada di dalam tubuh seseorang yang berhubungan dengan organ tubuh lain. Secara ilmu, gua memang bukan seorang psikologis. Tapi gua seorang teknik. Disitu gua berdalih, seorang teknik itu akan mengemukakan teknik baru untuk mengungkapkan sesuatu pada objek tertentu.
Perjalanan spiritual gua memang belum lama. Baru mulai tahun lalu sampe sekarang. Bermula dari ketertarikan gua untuk membaca karya sastra, dan berujung latihan untuk mencintai diri sendiri. Bagi beberapa orang dan kedua orang tua gua, ini adalah salah satu aktivitas yang tidak penting (menurut mereka). Sejatinya, setiap seseorang yang lahir. Belum memiliki keinginan di dalam kehidupannya. Masih berjalan dengan aktivitas yang penuh aturan dan omong kosong di sekitar. Mereka tidak akan mengerti apa yang kamu pikirkan, apa yang akan kamu lakukan.
Apalagi kita hidup dimana manusia bertopeng itu berkeliaran di sekeliling kita. Untuk itu, dengan proses alami memungkinkan seseorang untuk menemukan kembali waktu yang sempat hilang. Pandangan sebelah mata kepada seseorang itu hal yang biasa, mereka memandang karna ia tidak mengerti. Mereka hanya melihat dari covernya saja. Mereka tidak melihat dari sampulnya.
Lewat kata-kata, akan muncul pendapat yang berbeda untuk menyampaikan sesuatu yang baru. Dan lewat kata-kata, bisa menimbulkan perpecahan antar umat dan menghancurkan lingkungan sekitar. Pun lewat kata-kata memungkinkan seseorang untuk mendapatkan keputusan yang baik dalam bertindak.
“Kata-kata adalah kehidupan itu sendiri. Kita adalah apa yang kita katakan. Maka, perhatikan benar kata-katamu.” (Lailah Gifty Akita)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H