Mohon tunggu...
CONG SANTREH
CONG SANTREH Mohon Tunggu... Administrasi - Saya santri PPSMCH yang sekarang hijrah ke arah yang lebih baik guna berbakti pada ibu pertiwi.

Air

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menakar Pemimpin Indonesia untuk 2019

25 September 2018   07:00 Diperbarui: 25 September 2018   14:37 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alumni dan Santri PP. Syaichona Moh. Cholil Bangkalan

Sebentar lagi pesta demokrasi akan segera bergulir sejak di mulainya kampanye damai 23 September 2018 kemarin menunjukan rakyat Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi yang mana di harapkan akan terpilihnya pemimpin yang benar-benar pro rakyat, anti asing dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Seluruh rakyat Indonesia yang sudah tercatat namanya di DPT (Daftar pemilih tetap) harus pintar dan teliti memilih calon pemimpin yang akan menentukan roda pemerintahan negara Indonesia untuk 2019-2024, di karenakan memang memilih pemimpin itu wajib hukumnya seperti hadist;

"Jika ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya" (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah).

Tapi biasanya timbul pertanyaan baru? Di kalangan masyarakat awam menengah kebawah (SMA ke bawah) !!! Bagaimana cara kita memilih pemimpin yang memang benar-benar pro rakyat dan bagaiamana menakarnya kalau memang nantinya dia terpilih akan memang betul-betul mengutamakan kepantingan rakyat?

Jawabannya simple dan mudah, cukup kenali calonnnya, bisa kita lihat juga dari perawakan wajahnya, dari pemberintaan yang memang betul-betul itu kredibel, bisa juga dengan meminta saran para alim ulama yang ada di sekitar kita.

Jokow Dan Prabowo Untuk 2019 okeinfo.net
Jokow Dan Prabowo Untuk 2019 okeinfo.net
"Yang lahir (Tampak) itu bisa menjadi indikasi dari apa yg ada dalam batin"

Di tahun 2019 nanti sudah ada 2 bakal calon preisden dan wakil presiden, kedua-duanya sama-sama ada kelebihan dan kekurangannya, tinggal kita mau menimbangnya seperti apa; bisa kita pertimbangkan maslahah dan mafsadatnya, bisa kita lihat dari prestasinya selama jadi tokoh nasional, bisa juga dengan tabayyuni dulu dengan semua hal yang pernah mereka berikan kepada rakyat Indonesia.

Dan yang terakhir sebelum kita memilih nanti kita istikhorohkan dulu dan tabyyuni dulu pada para alim ulama' yang ada di sekitar kita kenapa? Karena memang para alim ulama' seseorang yang lebih terbuka mata batinnya, insha allah mereka lebih dulu istikhoroh untuk hal demikian sebelum kita memintanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun