"Premanisme yang terorganisir bukanlah kekuatan, melainkan seni menakut-nakuti. Tapi, kita adalah bangsa yang kuat, bukan bangsa yang takut."
Di negeri yang katanya gemah ripah loh jinawi, masyarakatnya begitu guyub rukun. Sampai-sampai, solidaritas di antara mereka tak lagi cukup dengan senyum sapa, tapi harus dibuktikan dengan amplop berisi THR. Eh, tunggu... itu solidaritas atau pemalakan?
Dulu, ormas dibentuk untuk menjadi penjaga nilai-nilai sosial, moral, dan budaya. Kini, mereka bertransformasi menjadi penjaga "ketertiban finansial" para pelaku usaha. Mungkin ini yang disebut evolusi sosial versi lokal: dari idealisme menjadi kapitalisme terselubung.
Bayangkan, ormas yang tadinya ibarat malaikat penjaga ketertiban, kini berubah jadi "malaikat maut" bagi kantong pengusaha. Yang ditagih bukan dosa, tapi THR. Lucunya, yang merasa berdosa justru yang nggak kasih amplop. Ya, begitulah hingga banyak orang yang merasa herman, eh... heran !
Mungkin, ini adalah bentuk "gotong royong" era modern. Bedanya, yang bergotong itu pengusaha, yang royong itu ormas. Hasilnya? THR dibagi rata, tapi ketakutan ditanggung sendiri.
Kalau ormas sudah beratribut, berlogo, bahkan punya "invoice" untuk pungli, apakah ini yang disebut startup lokal berbasis ketakutan? Sebuah terobosan di tengah reformasi birokrasi yang setengah hati.
Atau mungkin ini bentuk inovasi ekonomi kreatif? Startup berbasis premanisme, dengan tagline: "Kami tidak jual jasa, tapi kami tahu di mana tempat usaha Anda."
Saking kreatifnya, ormas-ormas ini bisa bikin kita nostalgia ke era penjajahan, di mana "upeti" jadi kewajiban rakyat jelata. Bedanya, dulu upeti untuk penjajah asing. Sekarang, untuk "penjajah domestik" beratribut ormas.
Ormas zaman now memang paham tren. Kalau influencer jualan endorse, mereka jualan "rasa aman". Kalau nggak bayar, bisa viral di dunia nyata, bukan di media sosial.
Coba bayangkan kalau ormas ini bikin aplikasi kayak Gojek. Namanya "PremanGo". Fiturnya lengkap: "Tarik THR Express", "Pungli On Demand", dan paket premium "Intimidasi Plus Plus". Promo spesial: Gratis teror untuk lima pengusaha pertama!