Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Adab, Akal, dan Diam: Pilar Kematangan Spiritual dan Intelektual

27 Januari 2025   07:33 Diperbarui: 27 Januari 2025   07:33 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bicaralah saat bermanfaat, diamlah saat ragu. Itulah tanda akal yang matang.|Foto: prunedlife.com

"Adab adalah cermin akal, dan diam adalah kebijaksanaan. Hanya orang berakal yang tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam."

Dalam kehidupan seorang Muslim, adab, akal, dan diam merupakan tiga pilar utama yang mencerminkan kedalaman iman dan kebijaksanaan seseorang. Ketiga hal ini tidak hanya menentukan kualitas interaksi sosial, tetapi juga menunjukkan sejauh mana seseorang memahami hakikat kehidupan dan mengamalkannya sesuai tuntunan Islam.

Adab: Cerminan Kedewasaan Akal

Adab bukan sekadar etika, tetapi juga ukuran kapasitas akal seseorang. Orang yang memiliki akal sehat akan selalu menjaga adabnya, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Dalam dunia digital saat ini, adab seseorang dapat terlihat jelas dari status yang diposting, cara berkomentar, serta bagaimana ia menanggapi suatu isu di media sosial. 

Seperti yang dikatakan Ustadz Firanda Andirja hafizhahullah:

"Kalau antum ingin tahu akal seseorang, lihatlah bagaimana statusnya yang sering di-posting di sosial media. Lihatlah bagaimana cara dia berkomentar dan omongannya di medsos, itulah akal dia."

Perkataan ini mengandung pelajaran mendalam: apa yang keluar dari lisan dan jemari seseorang adalah cerminan akalnya. Orang yang matang secara intelektual dan spiritual akan berhati-hati dalam berbicara dan bertindak, karena ia menyadari bahwa setiap perkataan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Akal: Kemampuan Memilah Kapan Bicara dan Kapan Diam

Akal yang sehat tidak hanya mengarahkan seseorang untuk berbicara dengan baik, tetapi juga mengajarkan seni untuk diam pada saat yang tepat. Syaikh Muhammad bin Ghalib hafizhahullah berkata:

"Diamnya Anda dari hal-hal yang bukan urusan Anda bukanlah kelemahan. Bahkan itu adalah kekuatan dalam mengendalikan keinginan jiwa yang tidak bermanfaat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun