Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyentuh Surga di Bumi: Keindahan Alam yang Bertasbih

26 Januari 2025   20:47 Diperbarui: 27 Januari 2025   05:30 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Keindahan alam adalah ayat-ayat cinta yang nyata. Dengannya, jiwa belajar bersyukur, hati belajar berserah, dan raga belajar menikmati hidup dengan makna."

Duduklah sejenak. Tarik napas perlahan. Biarkan alam berbicara kepada hatimu dengan bahasa yang hanya bisa dipahami oleh jiwa yang tenang. Dengarkan...

Gemericik air mengalir lembut di antara bebatuan, mengukir nada ketenangan yang tak pernah putus. Seperti tasbih yang terus berputar di tangan para hamba yang bersyukur, air itu mengalir tanpa lelah, membawa kehidupan dan kesejukan. Aku melihat ke dalamnya - bening, jernih, sebening ketulusan doa yang melangit.

Keindahan alam adalah dzikir tanpa kata, mengajarkan kita tentang syukur dan ketundukan.|Foto: Dewi Rosdiani Majestica
Keindahan alam adalah dzikir tanpa kata, mengajarkan kita tentang syukur dan ketundukan.|Foto: Dewi Rosdiani Majestica

Di kolam kecil di tepi surau, ikan-ikan berenang riang, mencipratkan air dalam kecipak lembut. Mereka seolah menari, menikmati setiap detik yang Allah berikan. Mereka tak pernah cemas akan rezeki, tak pernah takut akan hari esok. Sementara manusia, dengan segala ilmunya, justru sering gelisah dalam ketidakpastian. Ah, betapa kita sering lupa bahwa tawakal adalah kunci ketenangan...

Tiba-tiba, dari kejauhan, terdengar suara kokok ayam menyela keheningan pagi. Ia seolah membangunkan kesadaran bahwa waktu terus berjalan, bahwa hari yang baru telah tiba, membawa harapan yang baru. Sementara itu, burung-burung mulai berkicau, saling bersahutan dalam irama yang begitu harmonis. Suara mereka mengisi udara, mengajarkan manusia arti kebersamaan dan kesyukuran.

Aku mendongak ke langit. Awan-awan biru berarak perlahan, seolah menari dalam kebebasan yang penuh kedamaian. Mereka jarang bertemu, lalu menyatu sebentar, hanya untuk berpisah kembali. Begitulah hidup - pertemuan dan perpisahan adalah takdir yang harus diterima dengan hati yang lapang.

Di tepian sungai kecil, sejumlah bunga liar nampak tersenyum cerah. Warna-warninya begitu lembut, seolah sedang menari dalam keheningan pagi. Mereka tak peduli meski tumbuh di pinggiran, tanpa taman yang megah atau perawatan tangan manusia. Mereka tetap mekar, tetap indah, tetap berseri, seakan mengajarkan bahwa keindahan sejati datang dari ketulusan hati.

Alam bertasbih tanpa henti, namun hanya hati yang bening yang dapat mendengarnya.|Foto: Ade Hikmat Majestica
Alam bertasbih tanpa henti, namun hanya hati yang bening yang dapat mendengarnya.|Foto: Ade Hikmat Majestica
Di antara mereka, beragam kupu-kupu berlarian ceria, berkejaran dalam tarian yang memikat. Sayap mereka yang beraneka warna bergerak dalam kelembutan, membisikkan pesan yang hampir terlupakan: Dunia ini jauh lebih indah daripada yang kita sadari. Ada begitu banyak keajaiban yang luput dari perhatian kita, hanya karena kita terlalu sibuk dengan pikiran sendiri.

Angin berembus lembut, menyapu wajahku dengan kesejukan yang mendamaikan. Ia membawa aroma tanah yang basah dan dedaunan yang segar. Aku menutup mata, membiarkan setiap desiran angin menyentuh nurani, meresap ke dalam hati yang sering kali terlupa untuk bersyukur.

Aku melihat ke kejauhan. Gunung-gunung berdiri tegak, membisu dalam keagungan. Puncaknya diselimuti kabut tipis, seolah bersujud dalam ketundukan yang khusyuk. Langit membentang luas, menjadi atap bagi segala kehidupan. Aku tertegun dalam kekaguman yang begitu dalam...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun