Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membangun Desa Digital: Menghubungkan Tradisi Autentik, Teknologi, dan Masa Depan

19 Januari 2025   10:24 Diperbarui: 19 Januari 2025   10:24 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Digitalisasi desa, jembatan menuju masa depan tanpa melupakan akar budaya. |Foto: AFM 

"Desa digital adalah bukti bahwa tradisi dan teknologi dapat berpadu, menciptakan perubahan yang autentik, berdampak, dan menginspirasi dunia."

Pagi ini saya berkeliling berolahraga bersepeda ke kampung Sadamaya Cibeber Cianjur yang indah, segar, dan asri. Sejauh mata memandang, yang terlihat adalah sawah, kebun, pandangan yang hijau terhampar dan rel kereta api.

Para penduduk disana, nampak ada yang membersihkan tanaman liar dan ilalang. Ada juga yang hanya berjalan di pematang sawah dengan kedua tangan dibelakang punggungnya, mengamati suburnya tanaman padi. Namun, ada satu pikiran yang mengganjal, apakah di desa ini sudah termasuk program Desa Digital. Bila belum, apa kendalanya. Bila sudah, sejauh mana tingkat keberhasilannya?

Transportasi Digital Bukan Milik Kota Besar

Transformasi digital bukan hanya milik kota besar. Di balik keheningan desa, revolusi teknologi sedang bergulir, mengubah lanskap ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia. Desa digital adalah bukti nyata bahwa tradisi dan teknologi dapat berjalan beriringan, menghadirkan kemajuan yang autentik sekaligus berdampak.

Dengan 233 desa digital yang telah berkembang, Indonesia memiliki "laboratorium hidup" untuk membuktikan bagaimana teknologi dapat memberdayakan masyarakat pedesaan. Pemerintah menargetkan transformasi 100% desa menjadi desa digital pada tahun 2025, membuka jalan bagi 75.265 desa untuk memanfaatkan teknologi dalam pembangunan berkelanjutan.

Desa Digital: Paspor Menuju Pariwisata Berkelanjutan

Desa digital adalah jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Ia menghadirkan peluang untuk mengangkat kekayaan budaya lokal sambil memanfaatkan teknologi modern. Contohnya adalah Desa Panggungharjo, Bantul Yogyakarta, yang mengembangkan platform e-commerce lokal untuk mendukung ekonomi masyarakat. 

Langkah ini, tentu saja dapat menunjukkan bagaimana teknologi sederhana dapat memberikan dampak luar biasa, seperti:

* Peningkatan akses pasar. Produk lokal kini dapat menjangkau konsumen di seluruh Indonesia, bahkan dunia.
* Penciptaan lapangan kerja. Digitalisasi membuka peluang di sektor teknologi, pariwisata, dan industri kreatif.
* Diversifikasi ekonomi. Selain pertanian, desa dapat mengembangkan sektor pariwisata, kerajinan, dan kuliner lokal.
* Peningkatan produktivitas. Teknologi modern mendukung efisiensi pertanian dan usaha kecil, meningkatkan pendapatan masyarakat.

Belajar dari Kesuksesan: Studi Kasus Desa Digital

Beberapa desa di Indonesia telah menjadi contoh sukses transformasi digital:
* Desa Pujon Kidul, Malang. Dengan internet gratis dan pelatihan komputer, desa ini memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
* Desa Ponggok, Klaten. Mengelola wisata air dengan media sosial dan sistem keuangan digital, desa ini sukses meningkatkan pendapatan warga hingga miliaran rupiah.
* Desa Nglanggeran, Yogyakarta. Menggunakan aplikasi untuk mendukung kegiatan masyarakat, termasuk sistem informasi desa yang terintegrasi.
* Desa Mandalahurip. Menerapkan smart farming dan e-commerce lokal untuk hasil pertanian yang lebih maksimal.
* Desa Kawalimukti: Infrastruktur teknologi dan pelatihan meningkatkan kualitas hidup warganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun