"Strategi digital yang kuat bukan sekadar proyek teknologi, melainkan komitmen jangka panjang yang memadukan visi, kepemimpinan, dan ketangkasan untuk menciptakan dampak nyata."
Bila kita melihat praktik terbaik dari berbagai perusahaa go public di Indonesia, kita melihat bahwa bagian IT (Information Technology) sudah jadi bagian departemen sendiri. Sejajar dengan main dept seperti bagian operation, human capital and talent management, dan marketing. Bahkan, di banyak perusahaan bagian IT ini telah dianggap sebagai jantungnya Perusahaan.
Fenomena ini, sudah semakin dirasakan sejak 20 tahun yang lalu. Orang-orang IT adalah orang penting. Bahkan ada karyawan yang karena kemampuannya, ditempatkan sebagai teknokrat dengan jabatan General Manager. Meski ia tidak memiliki anak buah, namun ia melayani semua direksi dan juga melayani korporasi dengan keterampilan pengolahan datanya.
Diluar itu, di banyak Perusahaan besar dan institusi pemerintahan, ada banyak nama yang terkait dengan peran IT di operasional perusahaan atau institusi. Beragam nama pun tercatat dan disesuaikan dengan tujuannya. Seperti Departemen Aplikasi Informatika, Departemen Ekonomi Digital, Departemen Keamanan Informasi, Departemen Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Departemen Pengelolaan Sistem Informasi, Departemen Pengembangan Aplikasi, Departemen Pengendalian Aplikasi Informatika, dan Departemen Teknologi Informasi.
Era Transformasi Digital yang Terintegrasi
Kini, kita semakin menyadari, bahwa dalam era transformasi digital yang bergerak dengan kecepatan eksponensial, organisasi di seluruh dunia dihadapkan pada tantangan untuk tetap relevan, inovatif, dan kompetitif. Penguasaan teknologi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mutlak bagi setiap perusahaan yang ingin bertahan dan unggul di panggung global. Namun, strategi digital yang efektif bukan hanya tentang adopsi teknologi mutakhir, melainkan tentang bagaimana teknologi tersebut diintegrasikan dengan visi, budaya, dan tujuan jangka panjang perusahaan.
Menurut laporan terbaru dari McKinsey & Company, perusahaan dengan strategi digital yang matang memiliki peluang 1,5 kali lebih besar untuk menjadi pemimpin pasar di industrinya dan meningkatkan produktivitas hingga 25%. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam strategi digital bukan sekadar pilihan, tetapi langkah strategis yang akan menentukan masa depan perusahaan.
Mengapa Strategi Digital Menjadi Kunci Keunggulan Kompetitif?
Digitalisasi bukan sekadar tren sesaat, melainkan fondasi baru bagi cara perusahaan beroperasi, berinovasi, dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Tak hanya itu, tuntutannya pun kini semakin tinggi, besar dan presisi. Selain juga harus bisa memberikan dan menyajikan informasi dengan cepat, tepat dan akurat.
Studi dari Deloitte mengungkapkan bahwa 87% perusahaan yang memprioritaskan transformasi digital mengalami peningkatan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional yang signifikan. Transformasi ini bukan semata tentang teknis, software dan aplikasi, namun juga sudah terkait dengan mindset digital, digital culture, dan “perilaku digital”.