Seorang pemimpin visioner bukan hanya tentang mengejar angka-angka keberhasilan, tetapi juga tentang bagaimana ia membangun warisan kepemimpinan yang bermakna. Empati dan kepercayaan adalah fondasi dari warisan tersebut, menciptakan dampak yang melampaui keberhasilan individu dan organisasi.Â
Ketika seorang pemimpin memimpin dengan hati, ia tidak hanya menciptakan hasil, tetapi juga membentuk budaya yang menginspirasi dan memberdayakan.Â
Seperti yang dikatakan oleh Maya Angelou, "People will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel."Â Ya, orang-orang akan melupakan apa yang kita katakan atau kita lakukan, tapi orang-orang tidak akan pernah melupakan bagaimana kita membuat mereka merasa. Merasa penting, berarti, membahagiakan, dan mencerahkan mereka.
Akhirnya, mari kita jadikan empati dan kepercayaan sebagai mercusuar yang membimbing kepemimpinan kita menuju kesuksesan yang sejati dan bermakna.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H