Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Julaibib: Sahabat yang Namanya Tak Dikenal di Bumi, Tetapi Terkenal di Langit

11 Desember 2024   07:28 Diperbarui: 11 Desember 2024   07:28 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terkenal di langit lebih mulia daripada terkenal di bumi.|Foto: freepik.com

Kisah Julaibib mengajarkan bahwa keutamaan manusia di hadapan Allah tidaklah terletak pada harta, rupa, atau keturunan, melainkan pada ketakwaan dan amal shalehnya. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Hujurat ayat 13: 

"Sesungguhnya, yang paling mulia di sisi Allah ialah orang paling bertakwa." 

Istri Julaibib juga menjadi teladan dalam hal keimanan. Ketika orang tuanya ragu, ia memilih untuk sepenuhnya percaya pada keputusan Rasulullah. Ia telah mengamalkan firman Allah dalam Surat Al-Ahzab ayat 36 yang menegaskan bahwa tidak ada pilihan lain bagi seorang mukmin kecuali taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

"Apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, tidaklah pantas bagi laki-laki dan perempuan mukmin untuk membuat pilihan lain..." 

Menikah dengan Bidadari: Keindahan Hakiki di Akhirat 

Julaibib mungkin tidak menikmati malam pertama di dunia, tetapi ia dijanjikan kebahagiaan abadi. Ia menikah dengan bidadari di surga, simbol cinta dan keindahan yang melampaui dimensi dunia. Dalam pandangan Islam, inilah kebahagiaan sejati---mendapatkan ridha Allah dan menjadi bagian dari kemuliaan yang abadi. 

Kisah Julaibib adalah pengingat bagi kita semua bahwa nilai sejati seseorang tidak diukur oleh pandangan manusia, tetapi oleh penilaian Allah. Ia juga mengajarkan bahwa keimanan yang teguh dan ketaatan kepada Allah adalah jalan menuju kebahagiaan yang hakiki, baik di dunia maupun akhirat. 

Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari kisah ini dan senantiasa memperbaiki niat serta amal kita untuk meraih keutamaan di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun