Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

LHKPN: Cermin Integritas atau Sekedar Formalitas?

10 Desember 2024   17:42 Diperbarui: 10 Desember 2024   17:46 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Integritas dimulai dari kejujuran LHKPN.|Foto: KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN

2. Digitalisasi dan Transparansi Publik
Sistem LHKPN harus berbasis teknologi digital yang memungkinkan pengawasan real-time oleh KPK dan masyarakat. Data yang dilaporkan perlu dipublikasikan secara transparan untuk meningkatkan akuntabilitas.

3. Verifikasi Faktual dan Audit Rutin
KPK harus melakukan verifikasi faktual terhadap laporan LHKPN, terutama bagi pejabat dengan kekayaan yang tidak wajar. Verifikasi ini dapat melibatkan kolaborasi dengan auditor independen dan aparat penegak hukum.

4. Peningkatan Literasi dan Kesadaran Publik
Kampanye edukasi tentang pentingnya LHKPN harus ditingkatkan. Masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa laporan kekayaan adalah hak mereka untuk mengetahui integritas pemimpin yang mereka pilih.

Sinergi LHKPN, Tata Kelola Anggaran, dan Integritas Kebijakan Publik

Dalam tata kelola anggaran negara, LHKPN berperan sebagai alat untuk mencegah penyimpangan sejak dini. Ketika pejabat publik menunjukkan integritas melalui pelaporan kekayaan yang jujur, hal ini menciptakan domino effect positif bagi tata kelola keuangan negara.

Sebaliknya, ketidakjujuran dalam LHKPN menciptakan moral hazard yang menggerus kepercayaan masyarakat dan merusak legitimasi pemerintahan. Untuk itu, penting bagi Presiden Prabowo Subianto untuk menunjukkan komitmen politik yang kuat dalam memberantas korupsi. Kepemimpinan yang tegas akan mendorong budaya kepatuhan di semua lini pemerintahan.

LHKPN: Dari Basa-Basi Menuju Reformasi

"LHKPN bukan sekadar angka di atas kertas, tetapi cermin integritas dan komitmen kita untuk membangun negeri yang bebas dari korupsi."

Momentum peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024 seharusnya menjadi pengingat bahwa korupsi adalah ancaman nyata yang membutuhkan solusi luar biasa. Pergantian kepemimpinan di KPK menjadi peluang untuk mereformasi sistem LHKPN agar tidak lagi menjadi sekadar formalitas, tetapi alat strategis yang efektif untuk mendukung tata kelola anggaran negara.

Sebagai bangsa, kita memiliki tanggung jawab kolektif untuk memastikan bahwa LHKPN tidak lagi dianggap enteng. Komitmen ini tidak hanya akan memperkuat tata kelola pemerintahan, tetapi juga memperkokoh kepercayaan rakyat terhadap negara. Saatnya bergerak dari basa-basi menuju reformasi, menjadikan LHKPN sebagai simbol transparansi dan integritas dalam membangun Indonesia yang bermartabat.

Dengan langkah nyata dan komitmen bersama, LHKPN dapat menjadi pilar yang kokoh dalam manajemen risiko dan tata kelola anggaran negara. Reformasi ini bukan hanya tentang memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga membangun fondasi etika yang kuat untuk masa depan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun