Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memimpin dengan Data: Cara Senior Manager Menguasai Tren dan Peluang Baru

3 Desember 2024   10:37 Diperbarui: 3 Desember 2024   12:24 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Big Data adalah kompas baru bagi pemimpin di era digital.|Image: bing.com

"Pemimpin hebat bukan hanya bertindak atas intuisi, tetapi memanfaatkan kekuatan data untuk mengubah tantangan menjadi peluang besar."

Dalam era digital, data menjadi minyak baru yang menggerakkan roda ekonomi global. Namun, seperti minyak mentah, data harus diproses dan dianalisis untuk menghasilkan nilai strategis. Bagi para senior manager, Big Data bukan sekadar tren teknologi, melainkan alat revolusioner untuk memahami tren, menciptakan peluang, dan mengambil keputusan berbasis fakta. 

Artikel ini mengeksplorasi bagaimana senior manager dapat memanfaatkan Big Data untuk menjadi pemimpin yang lebih strategis dan transformatif.

Mengapa Big Data Penting bagi Senior Manager?

Big Data mengacu pada kumpulan data dalam jumlah besar dan kompleks yang membutuhkan teknologi canggih untuk mengolahnya. Menurut laporan International Data Corporation (IDC), volume data global diperkirakan tumbuh hingga 175 zettabytes pada tahun 2025. Data ini mencakup pola konsumsi pelanggan, tren pasar, hingga wawasan operasional, semuanya menjadi dasar pengambilan keputusan strategis.

Bagi senior manager, memanfaatkan Big Data bukan hanya tentang teknologi. Ini adalah tentang bagaimana data dapat digunakan untuk memprediksi tren pasar, meningkatkan efisiensi, dan menemukan peluang baru. Sebuah survei dari MIT Sloan Management Review menemukan bahwa organisasi yang dipimpin oleh pemimpin data-driven memiliki peluang 4 kali lebih besar untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi.

Kekuatan Strategis Senior Manager: Intuisi Bertemu Data

Pengalaman senior manager dalam membaca pasar adalah aset yang tak ternilai. Namun, di era digital, pengalaman saja tidak cukup. Data menjadi pelengkap sempurna untuk intuisi. Contohnya adalah Procter & Gamble (P&G), yang menggabungkan pengalaman eksekutifnya dengan analisis Big Data untuk memprediksi tren produk. Dengan alat seperti Consumer Pulse, P&G mampu merespons kebutuhan konsumen secara real-time, menghasilkan peningkatan penjualan hingga 20% pada kategori produk tertentu.

Senior manager yang memanfaatkan Big Data dapat mengubah organisasi mereka menjadi entitas yang lebih adaptif dan tanggap. Kombinasi wawasan data dan intuisi manajerial menghasilkan keputusan yang tidak hanya cepat tetapi juga lebih akurat.

Langkah Strategis Mengoptimalkan Big Data untuk Senior Manager

1. Tentukan tujuan yang jelas.
Data tanpa arah hanya akan menjadi angka. Senior manager perlu menentukan prioritas strategis perusahaan: apakah meningkatkan efisiensi, mendekatkan diri dengan konsumen, atau mendiversifikasi produk. Contohnya adalah sebuah jaringan gerai minuman kopi, yang menggunakan analisis data pelanggan untuk menentukan lokasi gerai baru dan mempersonalisasi penawaran melalui aplikasi mobile.

2. Membangun budaya data-driven.
Senior manager harus menjadi pelopor dalam membangun budaya organisasi yang mengutamakan pengambilan keputusan berbasis data. Ini termasuk memastikan kolaborasi lintas divisi, seperti yang dilakukan oleh Amazon, di mana data dari logistik, penjualan, dan pemasaran dikombinasikan untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang mulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun