Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Senyum Seorang Guru adalah Doa Tanpa Suara

25 November 2024   07:14 Diperbarui: 25 November 2024   08:26 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru adalah penjaga peradaban, pemahat masa depan, dan pengantar cahaya kebijaksanaan.|Foto: @sitinur018

"Setiap senyuman seorang guru adalah doa tulus tanpa suara untuk keberhasilan murid-muridnya."

Di atas lembaran kehidupan, guru adalah mata air yang tak pernah kering. Ia hadir, memberi kehidupan pada jiwa-jiwa yang haus akan makna, menyirami hati-hati muda dengan ilmu yang abadi. Dalam setiap kata yang ia ajarkan, terselip harapan yang tak berkesudahan untuk masa depan yang lebih cerah.

Mengajar bukan sekadar pekerjaan; ia adalah panggilan jiwa. Seorang guru adalah pelita di kegelapan, rela membakar dirinya untuk menerangi jalan orang lain. Dalam senyumnya, tersimpan doa-doa tanpa suara, menyelimuti murid-murid dengan kehangatan harapan.

Di balik setiap manusia hebat, berdiri seorang guru yang tak pernah lelah membimbing, meski sering terlupakan. Ia adalah penjaga peradaban, pemahat kehidupan, yang mengukir jiwa-jiwa muda menjadi karya seni penuh makna. Hati seorang guru adalah ladang subur, tempat benih-benih kebaikan tumbuh dan berkembang menjadi pohon harapan.

Namun, jasa guru tak pernah terukur dengan angka. Keikhlasannya melampaui batas duniawi, menyulut cahaya kebijaksanaan yang tak ternilai harganya. Dalam keheningan kelas yang kecil, ia menanam fondasi untuk masa depan yang besar. Ia adalah seniman kehidupan, yang dengan cinta menciptakan generasi emas bangsa.

Ketulusan seorang guru adalah jembatan yang menghubungkan mimpi dengan kenyataan. Ia tidak hanya menyentuh pikiran, tetapi juga menghidupkan hati, memandu murid-murid melewati kabut kebodohan. Setiap detik pengajaran adalah langkah kecil menuju perubahan besar.

Guru sejati tidak sekadar mengajarkan ilmu; ia menciptakan cinta untuk terus belajar sepanjang hayat. Dalam dirinya, ilmu tidak hanya diterangkan, tetapi juga dirasakan, menjadi warisan yang abadi. Hari Guru bukanlah sekadar perayaan; ia adalah pengingat bahwa segala perubahan besar di dunia dimulai dari ruang-ruang kecil yang penuh kasih.

Mari kita hormati mereka, para pahlawan tanpa tanda jasa, yang tak kenal lelah menjaga api ilmu tetap menyala. Karena sesungguhnya, senyum seorang guru adalah doa tanpa suara, yang dengan tulus memohonkan keberhasilan bagi setiap anak didiknya.

Dan dalam doa itu, tersimpan harapan bahwa suatu hari nanti, dunia akan menjadi lebih baik karena guru telah mengajarkan kita bagaimana mencintainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun