Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik Konektivitas Tanpa Batas, Kebahagiaan Nyata Ada di Balik Silaturahmi dan Ngopi Bersama

14 November 2024   10:07 Diperbarui: 14 November 2024   10:17 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup bermakna saat kita menyisihkan waktu untuk hadir, bukan sekadar terhubung.|Foto: Humas BPTD Gorontalo

"Ketika hidup terasa penuh oleh layar namun hampa dalam makna, duduklah bersama, berbincanglah, dan temukan kembali kebahagiaan yang tulus sebagai manusia."

Di tengah era yang kita kenal sebagai "Over-Connected," keterhubungan digital seolah-olah sudah menjadi napas dalam keseharian kita. Dengan adanya media sosial dan teknologi yang semakin maju, hampir tidak ada batas waktu dan ruang yang memisahkan kita dari informasi maupun koneksi dengan orang lain.

Namun, ironisnya, di era yang sangat terhubung ini, semakin banyak orang merasakan kesepian, kehilangan makna, bahkan kebahagiaan yang sejati. Di sini, kita perlu mengakui bahwa silaturahmi dan momen sederhana seperti "ngopi-ngopi" bersama memiliki arti yang jauh lebih dalam dari sekadar obrolan ringan - mereka adalah penyeimbang yang mendekatkan kita pada kebahagiaan dan kehidupan yang bermakna.

1. Kesepian di Tengah Keramaian Digital

Di era ini, hubungan digital seringkali bersifat superfisial. Interaksi kita lebih sering terbatas pada pesan singkat, "like," atau komentar singkat di media sosial, yang akhirnya tidak mampu menghadirkan kedekatan emosional yang nyata. Hubungan yang hanya dibangun di atas layar tidak cukup untuk menumbuhkan dukungan emosional yang tulus.

Silaturahmi yang dibangun lewat pertemuan tatap muka memberi ruang bagi kita untuk berbagi secara mendalam, saling membaca ekspresi, dan benar-benar hadir secara emosional untuk satu sama lain. Kualitas hubungan seperti ini hanya bisa kita rasakan dalam pertemuan nyata, bukan hanya melalui dunia maya yang semu dan hampa.

2. Distraksi yang Menghilangkan Kesadaran Diri

Teknologi membawa distraksi yang tiada henti. Dengan terus-menerus memeriksa notifikasi, kita sering kehilangan momen-momen penting di sekitar kita. Padahal, pertemuan sederhana seperti saat ngopi bersama teman atau keluarga menghadirkan jeda bagi kita untuk benar-benar merasakan momen saat ini.

Inilah kesempatan kita untuk merefleksikan diri, berbicara dari hati ke hati, serta membangun kepekaan yang lebih dalam terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitar. Kegiatan ini bukan hanya tentang minum kopi, melainkan kesempatan untuk membangun kesadaran penuh yang hilang karena kebisingan digital.

3. Nilai Kebermaknaan yang Sering Terlupakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun