Hidayah Allah bukan sekadar petunjuk jalan, melainkan cahaya yang menuntun jiwa menuju kebenaran, keikhlasan, dan kebahagiaan hakiki. Semoga kita terus berupaya meraih dan menjaga hidayah taufik-Nya hingga akhir perjalanan hidup kita."
"Sebagai seorang Muslim, memahami tingkatan hidayah (petunjuk) yang Allah SWT berikan kepada makhluk-Nya menjadi langkah penting dalam mendekatkan diri kepada-Nya. Dalam Islam, hidayah tidak hanya satu tingkat, melainkan bertingkat-tingkat. Tingkatan ini menunjukkan spektrum bimbingan ilahi yang menyeluruh. Hidayah ini bukan sekadar petunjuk jalan, melainkan anugerah yang berfungsi sebagai cahaya penuntun dalam kehidupan dan akhirat.
Ibnul Qoyyim rahimahullah telah mengklasifikasikan hidayah ke dalam empat tingkatan sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, dan setiap tingkatannya memiliki keistimewaan tersendiri yang mengandung hikmah mendalam.
Tingkatan Pertama: Hidayah Umum
Hidayah umum merupakan bentuk petunjuk yang Allah berikan kepada semua makhluk, baik manusia, hewan, maupun seluruh ciptaan-Nya. Allah Ta'ala berfirman dalam QS al-A'la [87]: 1-3:
"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, lalu menyempurnakan ciptaan-Nya, yang menentukan kadar segalanya dan memberi petunjuk."
Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan empat langkah dalam penciptaan: menciptakan (kholaqo), menyempurnakan (fasawwa), menentukan kadar (qoddaro), dan memberi petunjuk (fahadaa). Hidayah umum adalah fitrah alami yang membantu semua makhluk dalam menemukan cara hidup yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Seperti bagaimana burung diajari untuk terbang, atau tumbuhan mencari cahaya, semua ini adalah contoh hidayah universal yang menunjukkan kasih sayang dan kebesaran Allah SWT.
Tingkatan Kedua: Hidayah Penjelasan dan Petunjuk (Bayan wa Dalalah)
Tingkatan kedua ini adalah hidayah yang diberikan dalam bentuk penjelasan dan pengarahan kepada manusia, yang mengajarkan mereka mana yang benar dan salah. Allah memberikan manusia akal untuk memahami wahyu dan mengamalkannya. Namun, meski manusia diberi penjelasan ini, tidak semua mau menerima dan mengamalkannya. Firman Allah dalam QS Fussilat [41]: 17:
"Adapun kaum Samud telah Kami beri petunjuk, tetapi mereka lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk itu."
Hidayah bayan wa dalalah memberi kesempatan kepada manusia untuk memilih. Allah telah menurunkan kitab-Nya dan mengutus para rasul sebagai pembawa kebenaran. Namun, pilihan tetap ada di tangan hamba-Nya, menunjukkan bahwa manusia dibebani tanggung jawab atas pilihan hidupnya.
Tingkatan Ketiga: Hidayah Taufik dan Ilham