Hidayah taufik adalah tingkatan lebih tinggi dari sekadar penjelasan. Ini adalah bimbingan khusus dari Allah yang mengarah pada hati dan mengarahkan seseorang untuk memeluk kebenaran dengan sepenuh hati. Allah SWT berfirman dalam QS Yunus [10]: 25:
"Allah menyeru manusia ke Darussalam (surga), dan memberikan petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya ke jalan lurus (Islam)."
Hidayah ini bersifat eksklusif dan diberikan hanya kepada hamba yang Allah kehendaki. Bukan sekadar tahu mana yang benar, tetapi Allah SWT memberi kemampuan untuk mengamalkan kebenaran tersebut dengan istiqamah. Sebagaimana disebutkan dalam QS al-Qasas [28]: 56:
"Sungguh, kamu tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu cintai, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya."
Ayat ini menggambarkan bahwa hidayah taufik bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan atau diberikan oleh sesama manusia, melainkan murni hak prerogatif Allah.
Tingkatan Keempat: Hidayah di Akhirat
Hidayah terakhir ini adalah petunjuk yang akan menuntun manusia kepada tempat mereka yang kekal, baik surga atau neraka, berdasarkan amal perbuatan mereka di dunia. Allah SWT berfirman dalam QS as-Saffat [37]: 22-23:
"Diperintahkan kepada malaikat, 'kumpulkanlah orang-orang zalim dengan teman-teman sejawat mereka sembahan yang mereka ibadahi, selain Allah, lalu tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka.'"
Sebaliknya, penghuni surga mengakui bahwa mereka sampai ke surga karena hidayah Allah. Firman-Nya dalam QS al-A'raf [7]: 43:
"Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami ke surga. Kami tidak akan mendapat petunjuk jika Allah tidak menunjukkan kami."
Hidayah ini adalah bentuk puncak dari seluruh perjalanan hidup seorang Muslim. Mereka yang menerima dan mengikuti hidayah sejak di dunia, akan diganjar dengan petunjuk menuju tempat penuh kebahagiaan abadi di akhirat.