Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ini Cara Pemimpin Hebat Mengelola EI untuk Meningkatkan Produktivitas

6 November 2024   16:37 Diperbarui: 6 November 2024   16:37 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami, mengelola, dan mengarahkan emosi agar membawa dampak positif bagi diri dan orang lain. Dalam kepemimpinan, keterampilan ini membuka jalan bagi produktivitas, harmoni, dan kesuksesan tim yang berkelanjutan."

Di balik setiap tim yang sukses, selalu ada pemimpin yang mampu merangkul dan meraih lebih dari sekadar target dan angka. Pemimpin seperti ini memahami bahwa manusia bukanlah mesin. Ia pun menyadari bahwa produktivitas sejati bukanlah hasil dari tekanan semata, melainkan dari perasaan dihargai, didengarkan, dan dipahami.

Dalam dunia kerja yang dinamis dan penuh persaingan, keterampilan teknis saja tidak cukup. Di sinilah kecerdasan emosional (EI/Emotional Intellegent) memainkan peran yang menentukan, menjadikan seorang pemimpin lebih dari sekadar manajer angka, tetapi pemimpin sejati yang memimpin dengan hati dan pikiran. 

Coba bayangkan, seorang pemimpin yang tidak hanya mahir dalam membuat keputusan, tetapi juga ahli dalam memahami apa yang timnya rasakan. Inilah yang membedakan kepemimpinan biasa dari kepemimpinan yang inspiratif dan transformatif.

Mengapa Kecerdasan Emosional Penting dalam Kepemimpinan?

Penelitian terkini menunjukkan bahwa pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional tinggi cenderung lebih sukses dalam membangun kepercayaan dan meningkatkan produktivitas tim.

Dalam survei Harvard Business Review, 90% manajer senior percaya bahwa EI memengaruhi kinerja kerja secara langsung. Ini bukan hanya soal mengendalikan emosi pribadi, tetapi juga kemampuan untuk membaca dan merespons emosi anggota tim, sehingga tercipta interaksi yang saling menguntungkan dan produktif.

Kecerdasan emosional mengajarkan para pemimpin untuk merespons situasi dengan bijak. Misalnya, saat menghadapi konflik, seorang pemimpin yang ber-EI tinggi mampu melihat konflik dari berbagai sudut pandang dan menciptakan solusi yang memperkuat tim. Di sinilah EI menjadi pondasi dari kepemimpinan yang penuh empati dan kolaboratif.

Langkah Praktis untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan

Bagi pemimpin yang ingin meningkatkan EI, berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat diimplementasikan:

1. Latih Kesadaran Diri
Pemimpin yang efektif adalah mereka yang peka terhadap perasaan dan emosi yang mereka alami setiap saat. Mulailah dengan refleksi harian untuk mengenali emosi dominan dan bagaimana hal tersebut memengaruhi keputusan Anda. Kesadaran diri adalah langkah pertama menuju pengelolaan emosi yang lebih baik, karena Anda akan lebih mampu mengantisipasi respons emosional sebelum bereaksi.

2. Kembangkan Kemampuan Empati.
Empati adalah dasar dari hubungan kerja yang kuat. Saat seorang pemimpin mampu memahami perspektif anggota tim, mereka lebih mudah memberikan dukungan dan dorongan yang diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun