Ruang rapat di kantor saya sebenarnya juga punya semacam ritual. Di akhir meeting, hampir semua orang otomatis mengangguk setuju sambil berkata "Iya, nanti saya tunggu di email ya." Kalau nggak begitu, rasanya ada yang kurang, kayak makan nasi goreng tanpa kerupuk. Terkadang, saya berpikir ruang meeting ini mungkin cuma tempat mengasah seni berlama-lama, sambil bikin janji yang nggak jelas kapan ditepatinya.
Di sinilah saya belajar satu hal: waktu itu memang uang, tapi dalam meeting, waktu itu kadang cuma hiasan. Setelah sekian lama, saya cuma bisa tersenyum kecut, sambil bilang dalam hati, "Baiklah, kapan-kapan kita bahas ini lagi... di ruang meeting, tentunya."
Semoga cerita ini menghibur, sekaligus mengajak kita berpikir, betapa ironisnya, bahwa di era yang serba canggih, masih banyak orang yang hobi 'meeting untuk mendiskusikan meeting'Â - hanya untuk menyelesaikan dengan kalimat penutup yang legendaris: "Nanti saya email ya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H