Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mizan Timbangan Amal, Apakah Kebaikanmu Cukup Berat di Akhirat?

21 Oktober 2024   05:38 Diperbarui: 21 Oktober 2024   07:06 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebaikan kecil di dunia, bisa menyelematkan di akhirat.|Foto: tshfidzbaitulquran.com

"Amal kebaikan yang ringan di dunia, bisa menjadi berat di timbangan akhirat. Jangan pernah remehkan dzikir dan perbuatan baik sekecil apa pun."

Bismillahirrahmanirrahim

Dalam keyakinan agama Islam, adanya Mizan atau timbangan amal di akhirat kelak merupakan bagian dari rukun iman yang kokoh, sebagaimana ditunjukkan oleh Al-Qur'an. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Barang siapa berat timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang beruntung."
(QS. Al-Mu'minun 23: 102)

Sebaliknya, Allah memperingatkan:
"Barang siapa ringan timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang yang merugi. Mereka kekal dalam Jahanam."
(QS. Al-Mu'minun: 103)

Ayat-ayat ini mengingatkan kita bahwa pada hari akhir, setiap amal perbuatan akan ditimbang di hadapan Allah. Timbangan amal ini akan menjadi penentu nasib seseorang, apakah ia termasuk orang-orang yang beruntung dan berhak masuk surga, atau mereka yang merugi dan mendapatkan azab kekal.

Mizan dalam Keyakinan Ahlus Sunnah

Iman menurut Ahlus Sunnah adalah sebuah perpaduan antara ucapan dan perbuatan, yang dapat bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan maksiat. Salah satu prinsip dasar yang diyakini Ahlus Sunnah adalah keyakinan akan adanya Mizan yang nyata. Mizan tersebut digambarkan memiliki dua daun timbangan, yang berfungsi untuk menimbang amal-amal hamba, baik yang baik maupun yang buruk.

Dalam beberapa riwayat, Rasulullah menjelaskan bahwa yang akan ditimbang bukan hanya perbuatan manusia, namun juga beberapa elemen lain yang sangat penting:

1. Buku Catatan Amal. Setiap manusia memiliki catatan amal yang mencatat setiap perbuatannya, baik atau buruk, besar atau kecil. Allah telah menjanjikan bahwa tidak ada satu pun amal yang akan luput dari pencatatan ini.

2. Amal Itu Sendiri. Rasulullah bersabda:
"Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat di timbangan, dan dicintai oleh Ar-Rahman: 'Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil 'azhim'. (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung)". (HR. Bukhari no. 6682)

Hadis ini menekankan bahwa ada amalan yang tampak sederhana dan ringan diucapkan, namun memiliki berat yang sangat besar di timbangan amal. Ini menunjukkan betapa pentingnya menghidupkan lisan dengan dzikir dan pujian kepada Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun