Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membentuk Budaya Pembelajaran di Organisasi, Strategi Efektif untuk Pemimpin Senior

16 Oktober 2024   07:47 Diperbarui: 16 Oktober 2024   07:48 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budaya pembelajaran adalah kunci untuk inovasi dan adaptasi yang berkelanjutan.|Foto: Ilustrator AFM

2. Hubungkan Pembelajaran dengan Kinerja Organisasi 

Sebuah studi oleh Harvard Business Review menunjukkan bahwa perusahaan yang mengintegrasikan pembelajaran ke dalam strategi bisnis mereka memiliki 41% peluang lebih besar untuk mempertahankan talenta berkualitas tinggi dan 34% lebih unggul dalam hal inovasi. Pembelajaran bukanlah aktivitas yang terpisah; ia harus dirancang sedemikian rupa sehingga mendukung tujuan jangka panjang organisasi. Pastikan bahwa setiap upaya pembelajaran memiliki dampak langsung pada kinerja dan pertumbuhan organisasi.

3. Berikan Ruang dan Waktu untuk Belajar 

Sebuah penelitian dari LinkedIn menyebutkan bahwa 94% karyawan akan bertahan lebih lama di perusahaan yang berinvestasi pada pembelajaran dan pengembangan mereka. Namun, salah satu tantangan terbesar adalah memberi waktu yang cukup bagi karyawan untuk belajar di tengah rutinitas kerja yang padat. Pemimpin senior harus menciptakan sistem di mana pembelajaran menjadi bagian dari rutinitas kerja, baik melalui sesi mentoring, coaching, atau diskusi kelompok yang mendorong pertukaran pengetahuan.

Strategi Praktis untuk Membangun Lingkungan Pembelajaran yang Berkelanjutan

Membangun budaya pembelajaran yang kuat memerlukan pendekatan sistematis dan konsisten. Berikut adalah beberapa strategi yang terbukti efektif dalam mendorong pembelajaran berkelanjutan di organisasi:

1. Program Mentoring dan Coaching Terstruktur 

Studi dari International Coach Federation (ICF) menemukan bahwa perusahaan yang menerapkan program coaching secara efektif memiliki peningkatan produktivitas karyawan hingga 86%. Dengan membangun program mentoring yang terstruktur, Anda memberikan kesempatan bagi karyawan untuk belajar dari pengalaman para pemimpin senior. Ini juga mendorong kolaborasi antar generasi dan meningkatkan keterikatan karyawan.

2. Dorong Pembelajaran Sosial dan Kolaboratif 

Banyak pembelajaran terjadi secara informal melalui interaksi sehari-hari. Google, misalnya, memiliki program "g2g" (Googler-to-Googler) yang memungkinkan karyawan untuk belajar dari sesama rekan kerja. Platform ini memfasilitasi pembelajaran kolaboratif di mana karyawan berbagi pengetahuan dan praktik terbaik. Anda bisa mengadopsi pendekatan serupa dengan menciptakan platform digital atau ruang fisik yang mendorong pertukaran ide secara bebas.

3. Manfaatkan Teknologi Pembelajaran Modern 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun