Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kerinduan di Ujung Ombak

12 Oktober 2024   17:11 Diperbarui: 12 Oktober 2024   17:19 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerinduan ayah adalah doa tanpa henti, seperti ombak yang tak pernah lelah kembali. | Bing Image Creator

Di tepi pantai ini, aku berdiri sendiri,
Deburan ombak menyapa kaki yang sunyi,
Angin laut membelai wajahku lembut,
Seperti sentuhan tanganmu, anakku yang jauh di tempat ilmu terpaut.

Kutatap matahari yang mulai menyingsing,
Mengingatmu yang dulu di samping,
Bersama membuat gunungan pasir,
Tertawa riang, seolah tiada hal yang getir.

Di pantai ini, kita pernah berjalan berdua,
Menyusuri lidah ombak kecil, merasakan cinta,
Kau tertawa, lincah di antara buih,
Sementara hatiku penuh doa, tak pernah letih.

Kini kau jauh, di pondok ilmu yang mulia,
Tapi rinduku tak pernah sirna,
Setiap debur ombak seolah membawa namamu,
Setiap semilir angin membawa bayang wajahmu.

Wahai anakku, cahaya hatiku yang suci,
Doa ayah selalu mengiringi langkahmu pergi,
Di pantai ini aku menunggumu kembali,
Bersama mentari, kita akan bertemu lagi,
Dalam hangat cinta yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun